Pacitanku.com, TEGALOMBO – Semakin parahnya jalur amblas yang terjadi di jalan utama Pacitan-Ponorogo, tepatnya di Km 225 Dusun Dondong, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo membuat khawatir banyak pihak. Hal itu karena jalan utama menuju ke Ponorogo tersebut terancam putus.
Terbaru, jalur tersebut mengalami keretakan dan mendekati perumahan warga, sehingga jalur lalu lintas praktis hanya mengandalkan jembatan darurat Bailly.
Kepala Seksi Jalan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Bina Marga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa-Timur (Jatim) Budi Hari Santoso menyampaikan pihaknya akan segera melakukan relokasi jalur tersebut.
“Saat ini kami sudah melakukan upaya perbaikan agar jembatan darurat tersebut dapat kembali dilewati kendaraan secara aman, sementara mengenai rencana relokasi, memang akan dilaksanakan tahun ini,” tandasnya.
Untuk meninjau kondisi terkini jalur utama yang terancam putus tersebut, Bupati Pacitan Drs H Indartato, MM bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait mengunjungi lokasi jalur amblas di Gemaharjo tersebut pada hari ini, Rabu (27/1/2016).
Saat meninjau jalur tersebut, Bupati didampingi Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Widy Wumardji, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tri Mudjiharto, Camat Tegalombo Heri Cahyono, dan sejumlah pejabat terkait.
Saat ini, jalur tersebut praktis hanya mengandalkan Jembatan Bailly. Namun karena tanah terus mengalami pergerakan, tanah penyangga yang terus mengalami pergerakan, membuat kondisi jembatan memang sedikit terkendala. Hal itu disebabkan kondisi tanah bawah jembatan yang terus mengalami pergerakan sehingga memengaruhi struktur konstruksi jembatan.
Pantauan pada Rabu (27/1/2016), kondisi terkini jalur tersebut mengalami amblas di bagian jalan aspal menuju ke arah Ponorogo, padahal jalur tersebut baru diaspal tiga bulan lalu. Kondisinya pun memprihatinkan karena hanya menyisakan separuh badan jalan. Bahkan retakan jalan yang belum lama dilakukan pengaspalan tersebut semakin parah, hanya menyisakan beberapa meter saja dari lokasi perumahan warga.
Selain itu, kondisi jembatan Bailly pun memprihatinkan, karena tiang penyangga jembatan darurat tersebut kendor dan patah akibat terseret longsoran dibawahnya.
Dengan kondisi tersebut, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pacitan, Widy Sumardji mengatakan pihaknya telah membatasi kendaraan yang boleh melintas di kawasan tersebut.
“Yang boleh melintas paling berat termasuk muatannya maksimal 5 ton, untuk truk roda 6 tanpa muatan dan bus bumel turun penumpang boleh melintas,” katanya kepada Pacitanku.com. (RAPP002)