Pacitan Masuk Daftar Daerah di Jatim Rawan Wabah Malaria

oleh -0 Dilihat
Wagub Jatim Syaifullah Yusuf menengok penderita DBD di Jombang. (Foto : Pemprov Jatim)
Wagub Jatim Syaifullah Yusuf menengok penderita DBD di Jombang. (Foto : Pemprov Jatim)
Wagub Jatim Syaifullah Yusuf menengok penderita DBD di Jombang. (Foto : Pemprov Jatim)
Wagub Jatim Syaifullah Yusuf menengok penderita DBD di Jombang. (Foto : Pemprov Jatim)

Pacitanku.com, PACITAN – Kabupaten Pacitan dalah salah satu dari empat daerah Kabupaten di Jawa Timur yang masih rawan atau terindikasi indigenous wabah penyakit malaria. Selain Pacitan, kabupaten yang dinilai belum terbebas malaria adalah Kabupaten Trenggalek, Banyuwangi, dan Madiun.

Menurut Agung Nugroho, juru bicara Program Malaria Provinsi Jatim Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pihaknya telah memberikan sertifikasi eliminasi malaria kepada 34 kabupaten dan kota di Jawa Timur. “Salah satu syaratnya adalah selama tiga tahun berturut-turut di 34 kabupaten/kota itu tidak ada kasus indigenous,” kata Agung, baru – baru ini, di Lumajang.

Namun demikian empat kabupaten tersebut dinyatakan belum lolos syarat tersebut, sehingga belum mendapatkan sertifikat eliminasi.

Menurut Agung, dalam tiga tahun belakangan ini, kata dia, terdapat malaria endogenous di empat kabupaten itu, kendati jumlahnya sudah mulai menurun. Namun Agung mengakui bahwa Jatim mempunyai daerah vektor malaria.

Diketahui, di Jatim, daerah reseptif malaria berada di pantai selatan Pacitan hingga Banyuwangi, melingkar ke Situbondo terus naik ke kepulauan Sumenep. Selain itu, di sekitar Gunung Wilis, meliputi Madiun, Ponorogo, Nganjuk, dan Kediri.

Sehingga jika tidak meningkatka kewaspadaan, akan kembali lagi seperti tahun 1996, 2003, yang sempat kami nyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) malaria. Kasus KLB terakhir adalah pada 2011 di Banyuwangi dengan jumlah penderita 105 orang. Di Pacitan sendiri, selain penyakit malaria, juga sempat mengalami KLB demam berdarah. (RAPP002/Tempo)