Pihak PLTU Tak Perbaiki Jalan, Warga Sudimoro Ancam Gelar Aksi Besar – Besaran

oleh -1 Dilihat
PLTU Sudimoro (Dok.Pacitanku)
PLTU Sudimoro (Dok.Pacitanku)
PLTU Sudimoro
PLTU Sudimoro

Pacitanku.com, SUDIMORO – Polemik aksi pemblokiran jalan menuju Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sudimoro, Pacitan terus berlanjut. Setelah puluhan warga Sumberejo, Sudimoro menggelar aksi pada Sabtu (7/6/2014) lalu, kini mereka mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi jika tuntutan mereka diabaikan.

Puluhan warga tersebut merasa hak mereka untuk mendapatkan tanggung jawab sosial perusahaan dari PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) pengelola PLTU Sudimoro tidak terpenuhi mengaku tetap akan memblokir jalan, hingga tuntutan mereka dikabulkan.

‘’Kami tidak begitu saja percaya dengan apa yang mereka (PT PJB) janjikan sekarang ini. Kami ingin adanya kepastian,’’ ujar Herianto, salah seorang warga Desa Sumberejo, Kecamatan Sudimoro dilansir dari Jawapos, baru – baru ini.

Dikatakan Heri, rasa tidak percaya tersebut timbul saat pada tahun 2008 lalu atau saat proyek pembangunan mulai dikerjakan, pihak PLTU Sudimoro sering mengobral janji. Parahnya tak pernah sekalipun ditepati. Bahkan, warga tidak keberatan sama sekali saat akses jalan desa setempat digunakan untuk lalu lintas truk pengakut batu bara. Sebab, pihak PLTU Sudimoro sempat melontarkan janji bakal membangun jalan tersebut. ‘’Tapi sampai sekrang ini janjinya tidak pernah ditepati,’’ tuturnya.

Sementara, Manajer Administrasi PT PJB Satrio Adi mengungkapkan, aksi pemblokiran jalan yang dilakukan warga sejak tiga hari terakhir, memang tidak banyak mengganggu aktivitas kerja PLTU Sudimoro dalam menyuplai listrik di areal Jawa-Bali. Namun demikian, Satrio mengatakan pihaknya akan segera berusaha memenuhi tuntutan warga. ‘’Dalam waktu dekat ini, segera kami akan lakukan perjanjian dengan warga,’’ ujarnya.

Sementara itu, Indartato, Bupati Pacitan menyatakan bahwa perjanjian itu sebagai bentuk produk konsistensi dari pihak PT PJB untuk memenuhi segala tuntutan warga. Pasalnya, warga tidak mau lagi dikecewakan, setelah sejak tahun 2008 kepastian tersebut tak kunjung didapatkan. ‘’Mungkin pekan depan, bakal dilakukan pembahasan lebih lanjut dengan muspika dan para warga,’’ tuturnya.

Menurut Indartato, tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang bakal dipenuhi pihak PT PJB adalah memberikan pelayanan pendidikan hingga Diploma 1 (D1) kepada sejumlah warga di sekitar PLTU Sudimoro. Hanya saja, Indartato belum bisa memberikan keterangan terkait berapa jumlah warga yang bakal mendapatkan tanggung jawab sosial perusahaan dari PT PJB tersebut. ‘’Itu semua di bawah kewenangan pihak PT PJB termasuk pembangunan jalannya,’’ ungkapnya.

Seperti diketahui, puluhan warga Desa Sumberejo Sabtu (7/6/2014) menggelar unjuk rasa. Mereka menutup salah satu jalur pintu masuk menuju PLTU Sudimoro. Mereka menuntut pengelola megaproyek memenuhi janjinya mengaspal jalan desa yang sebelumnya menjadi jalur angkutan material selama proyek berlangsung.

Jalan yang masih berlapis batu dan pasir saat ini sudah tidak dipakai untuk jalur transportasi proyek. Ini seiring selesainya pembangunan PLTU Sudimoro, namun dampak kerusakan masih dirasakan warga. Seperti kondisi becek saat hujan maupun berdebu saat kemarau. Di lain sisi, akses kendaraan menuju pembangkit listrik raksasa itu sudah menggunakan jalan permanen yang ada.

Redaktur : Robby Agustav (Ikuti di Twitter @RobbyAgustav)