Pacitanku.com, PACITAN – Di Pacitan, ada satu camilan yang seringkali ada di meja makan atau meja tamu, terutama saat hari raya, yakni gipang.
Camilan renyah dan manis ini memang menjadi favorit banyak orang, dan salah satu produsen gipang legendaris di Pacitan adalah “Sumber Rezeki”.
Berlokasi di Dusun Ngodong, Desa Kayen, Kecamatan Pacitan, “Sumber Rezeki” telah memproduksi gipang selama 74 tahun.
Usaha yang kini dikelola oleh Ibu Tutik ini didirikan oleh orang tuanya pada tahun 1951.
“Usaha ini sudah turun-temurun dalam keluarga kami,”ujar Tutik, saat ditemui pada Sabtu (15/2/2025) oleh tim journalism internship program (JIP) Pacitanku.com.
“Kami merasa usaha ini mampu membantu perekonomian keluarga dan ingin melestarikannya dari generasi ke generasi,”imbuhnya.
Gipang “Sumber Rezeki” memiliki rasa yang khas dan tidak ditemukan di tempat lain. Rahasianya terletak pada resep turun-temurun dan proses pembuatan yang masih dilakukan secara manual.
“Kami hanya menggunakan bahan-bahan berkualitas dan menjaga kebersihan selama proses produksi,” jelas Tutik.
Selain gipang, “Sumber Rezeki” juga memproduksi camilan lain seperti kue satu dan makaroni.
Namun, gipang tetap menjadi primadona dan paling banyak dicari oleh pelanggan.

“Gipang kami memang Istimewa, rasanya gurih, renyah, dan manisnya pas. Cocok untuk dijadikan oleh-oleh atau camilan di rumah,”ujarnya.
Saat ini, “Sumber Rezeki” memasarkan produknya di Pasar Arjowinangun. Namun, banyak juga pelanggan yang datang langsung ke rumah produksi untuk membeli gipang.
“Kami melayani pesanan dari seluruh Indonesia, bahkan, ada pelanggan yang sudah menjadi langganan selama puluhan tahun,”jelas dia.
Di bulan Ramadan dan menjelang Lebaran, Tutik mengakui pesanan gipang “Sumber Rezeki” melonjak drastis.
“Kami bisa memproduksi hingga 50 kg bahan baku dalam lima hari, pelanggan sudah memesan jauh-jauh hari agar tidak kehabisan,”paparnya.
Meski demikian, “Sumber Rezeki” tidak lepas dari tantangan. Salah satu kendala yang dihadapi adalah faktor cuaca.
“Proses pengeringan gipang membutuhkan sinar matahari,” jelas Tutik.
“Jika musim hujan, kami harus mencari cara lain agar produksi tetap berjalan,”tambahnya.
Industri rumahan ini, meski menghadapi tantangan, adalah contoh sukses industri rumahan yang mampu bertahan dan berkembang selama puluhan tahun.
Kunci keberhasilan mereka adalah kualitas produk yang terjaga, inovasi yang terus dilakukan, dan pelayanan yang ramah.
“Kami akan terus menjaga tradisi rasa khas gipang Pacitan, semoga usaha ini bisa terus berjalan dan memberikan manfaat bagi keluarga serta masyarakat sekitar,”pungkas Tutik.