Bersih Desa, Tradisi Guyup Rukun Warga Bubakan Tulakan yang tak Lekang Waktu

oleh -149 Dilihat
BERSIH DESA. Pemdes Bubakan gelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk, menandai puncak acara Bersih Desa yang digelar secara turun temurun. (Foto: Dok. Pemdes Bubakan Tulakan)

Pacitanku.com, TULAKAN – Gema gamelan dan alunan merdu sinden memecah keheningan malam di Desa Bubakan, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan pada bulan Mei tahun 2024 lalu.

Malam itu, warga desa tumpah ruah di Balai Desa untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit semalam suntuk, menandai puncak acara Bersih Desa yang digelar secara turun temurun.

Bersih Desa di Bubakan merupakan tradisi wajib yang diselenggarakan setiap tahun pada bulan Longkang, tepatnya pada hari Rabu Pahing.

Bukan hanya sekadar membersihkan desa secara fisik, tradisi ini memiliki makna mendalam sebagai wujud syukur kepada Tuhan, penghormatan kepada leluhur, serta perekat tali persaudaraan antar warga.

“Bersih Desa sudah menjadi tradisi sejak berdirinya Desa Bubakan. Ini bukan hanya tentang membersihkan desa secara fisik, tapi juga membersihkan jiwa dan mempererat tali persaudaraan,” ungkap Sri Suyanti, Bendahara Desa Bubakan, saat dikonfirmasi tim journalism internship program (JIP) Pacitanku.com, Rabu (12/2/2025).

Sri Suyanti menceritakan kegiatan ini adalah bukti guyup rukunnya warga. Dimana rangkaian Bersih Desa diawali dengan prosesi ziarah ke makam para mantan kepala desa sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa mereka dalam membangun desa.

Puncak acara dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit yang tidak hanya menghibur, namun juga sarat akan nilai-nilai filosofis kehidupan

Antusiasme warga, khususnya generasi muda, dalam mengikuti Bersih Desa menumbuhkan optimisme akan keberlangsungan tradisi ini.

“Melihat anak-anak muda masih antusias mengikuti acara Bersih Desa ini, saya berharap warisan budaya kita akan tetap lestari dan di segani oleh semua kalangan,” tambah Sri Suyanti.

Pelaksanaan Bersih Desa secara konsisten menunjukkan komitmen kuat Desa Bubakan dalam menjaga warisan budaya leluhur.

Partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, dari anak-anak hingga lansia, membuktikan bahwa nilai-nilai tradisional tetap relevan dan penting untuk dilestarikan di tengah arus modernisasi.

“Bersih Desa Bubakan menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan budaya dapat menjadi perekat komunitas dan modal berharga dalam membangun desa,”pungkasnya.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.