Pacitanku.com, TULAKAN – Aksi social Kembali dilakukan oleh komunitas petarung kehidupan. Kali ini, komunitas petarung kehidupan menyalurkan bantuan kepada Saraswati (26).
Saraswati adalah seorang gadis penyandang disabilitas tuna wicara yang tinggal di RT/RW 03/XI, Dusun Watulumbung, Desa Padi, Kecamatan Tulakan, baru-baru ini.
Saraswati harus berjuang merawat ibunya Katmi (52) yang juga seorang tunawicara. Ia didiagnosis menderita komplikasi penyakit, termasuk pembengkakan jantung.
“Hidup dalam keterbatasan, Saraswati dan Katmi pernah menerima bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH), namun kini tidak lagi sehingga harus bergantung pada kerabat dan tetangga,”kata Susilo, ketua komunitas Petarung Kehidupan.
Lebih lanjut, Susilo mengatakan sejak suami Katmi meninggal dunia karena sakit, Saraswati menjadi satu-satunya yang merawat ibunya di rumah.
“Penghasilan mereka hanya dari kegiatan membuat sapu lidi ditambah bantuan seadanya dari kerabat dan tetangga sekitar. Sugito, kakak Katmi, mengungkapkan rasa trenyuhnya atas kondisi Katmi dan Saraswati dan dirinya hanya mampu memberikan bantuan sebisanya,”jelasnya.
Anggota komunitas tersebut, Susilo didampingi kedua rekannya mengunjungi kediaman Saraswati untuk menyalurkan bantuan berupa donasi uang.
“Demi raga yang lain, kami rela menempuh perjalanan jauh dan terjal ini untuk membantu meringankan beban Saraswati, bersama uluran tangan para dermawan yang memberi donasi,” kata Susilo dalam kunjungannya di tengah cuaca hujan masih di rumah sederhana Saraswati.
Menurut Susilo, komunitas terus mengupayakan sehingga terkumpulah uang donasi Rp 2 juta rupiah untuk Saraswati dan Ibunya.
Komunitas juga akan mengupayakan tindakan medis untuk Ibu Saraswati.
“Para dermawan di manapun anda berada mari kita bantu Saraswati dan Ibunya hingga kondisinya stabil dan jauh lebih baik” ajak Susilo.
Bantuan ini terwujud berkat komunikasi yang terjalin antara Ketua RT setempat, warga, dan Komunitas Petarung Kehidupan.
Ketua RT dan warga telah berupaya keras mencari solusi bagi Saraswati dan ibunya, hingga akhirnya bantuan datang melalui tangan para dermawan.
Saraswati yang masih didampingi ibunya mengungkapkan rasa terima kasihnya, meskipun hanya bisa melalui gerakan tangan atau bahasa isyarat.