Revitalisasi Sungai Grindulu Mendesak Harus Dilakukan

oleh -5 Dilihat
Sungai Grindulu. (Foto: Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – General Manager (GM) PT Hutama Karya (HK) Andung Damar Sasongko, ikut urun rembuk terkait terjadinya pendangkalan Sungai Grindulu, Pacitan.

Sebagai putra asli Pacitan, Andung berpendapat, bahwa Sungai Grindulu sudah mendesak dilakukan normalisasi dan revitalisasi. Hal tersebut seiring  terjadinya bencana longsor dan banjir bandang beberapa waktu lalu.

Sungai Grindulu yang berada dinaungan BBWS Bengawan Solo, memiliki potensi untuk dimanfaatkan secara optimal.

“Disamping untuk pengendalian banjir dan longsor, juga bisa dimanfaatkan menjadi sebuah tempat wisata,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Kamis (27/2/2020).

Merevitalisasi Sungai Grindulu, lanjut dia, merupakan langkah kongkrit yang bisa dilakukan, karena dampak dari revitalisasi tersebut, daerah sekitar akan bisa lebih berkembang.

Bukan hanya dari segi pariwisata, tetapi juga dari ekonomi, pendidikan, dan juga ekologi.

“Menormalisasi dan merevitalisasi Sungai Grindulu bukan berarti mengabaikan fungsi utamanya yaitu, menambah kemampuan daya tampung air hujan. Setelah dinormalisasi maka secara rutin perlu dilakukan pengerukkan sehingga proses pendangkalan dan penyempitan seperti saat ini tidak terjadi lagi,” tuturnya.

Selain itu, dengan langkah revitalisasi, kesiapan dalam mencegah banjir akan semakin meningkat. Tentu dengan bertambahnya kemampuan dalam menampung air, dan lancarnya aliran air dapat mengurangi resiko terjadinya banjir bandang.

“Peningkatan air diikuti dengan pengaturan sistim irigasi untuk pertanian, pengkondisian agar air Sungai Grindulu bisa tetap bersih, bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar. Kedepan revitalisasi Sungai Grindulu, dapat dioptimalkan dari beberapa segi. Seperti segi pariwisata,

sungai grindulu ditata ulang dengan memberikan sentuhan desain dikanan dan kiri sungai, disamping sebagai talud, difungsikan juga sebagai ruang publik untuk aktivitas interaksi masyarakat sekitar. Hal ini bisa dilakukan sambil melakukan olah raga semisal jalan sehat, senam, dan kegiatan bersama lainnya,” terang Andung.

Setelah penataan, disepanjang aliran sungai/ DAS tidak akan lagi dianggap sebagai tempat kumuh, namun sebagai tempat untuk menghabiskan waktu senggang untuk berswafoto atau sekedar untuk relaksasi.

Dapat juga digunakan untuk mewadahi kegiatan tahunan seperti hari lahir Pacitan, festival grindulu, sehingga gaungnya bisa mencapai skala nasional.

Dari segi ekonomi, hal ini akan menguntungkan warga sekitar, karena secara tidak langsung, area sekitar sungai akan menjadi tempat kuliner atau pembelanjaan yang menarik.  Dari segi pendidikan, (edukasi wisata) sungai grindulu pun bisa menjadi tempat yang menarik untuk mempelajari ekosistem alam.

“Dari segi ekologi, sungai gerindulu setelah revitalisasi/ normalisasipun akan lebih terawat dan fungsinya pun tidak akan berkurang justru bertambah,”pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Penyunting: Dwi Purnawan