Petani Pacitan Keluhkan Turunnya Harga Cabai Keriting

oleh -2 Dilihat
Indartato dan istri saat memanen dalam gerakan tanam cabai, Jumat (24/2/2017). (Foto: Instagram Indartato)
Indartato dan istri saat memanen dalam gerakan tanam cabai, Jumat (24/2/2017). (Foto: Instagram Indartato)

Pacitanku.com, BANDAR – Petani di Pacitan mengeluhkan turunnya harga cabai keriting yang turun drastis dibanding jelang lebaran kemarin. Sebelum lebaran, harga cabai keriting mencapai Rp 35 ribu per kilogram, di tingkat pedagang. Sementara kemarin, di Pasar Minulyo, harga cabai keriting tinggal Rp 15 ribu per kilogram.

Di tingkat petani lebih parah. Mereka hanya sanggup menjual dengan harga Rp 10 ribu per kilogram. “Panennya bersamaan. Jadi semua pada menjual. Turunnya drastis banget,” kata Aryo, salah satu petani di Bandar, Pacitan, Kamis (6/7/2017), dikutip Beritajatim.com.

Dia mengaku, harga jual Rp 10 ribu per kilogram hanya balik modal saja. Itu pun sangat susah, karena semua petani menjual hampir bersamaan. “Dilema. Kalau tidak dijual cepat busuk. Yang ada saya tidak mendapat penghasilan. Kalau dijual harganya turun drastis,” tambah bapak beranak dua ini.




Sementara, pedagang di Pasar Minulyo Pacitan, Agus mengiyakan harga cabai keriting turun drastis. Di lapak milik Agus, harga-harga kebutuhan pokok relatif stabil. Hanya cabai keriting yang mengalami gejolak penurunan harga.

Menurut Agus, kiosnya banyak dipasok cabai keriting dari wilayah Bandar. Di wilayah tersebut, harga cabai keriting turun ugal-ugalan di tingkat petani. Sebab, panen cabai keriting di wilayah tersebut begitu melimpah.

Bahkan menurut Agus, sampai ada petani yang rela menjual cabai keritingnya senilai Rp 2 ribu per kilogram. Itu, jika kualitasnya tidak begitu baik. “Ada yang jual Rp 10 ribu tapi kualitas bagus. Tapi ada juga yang jual Rp 2 ribu dengan kualitas tak begitu baik. Tinggal kami pedagang yang memilih,” pungkasnya.