Dua Kapal Dikerahkan Bantu Evakuasi Alisa XVII di Perairan Pacitan

oleh -8 Dilihat

Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Dua kapal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sudimoro Pacitan dan dari PLTU Cilacap dikerahkan untuk menarik kapal tanker dengan nama lambung ALISA XVII rute perjalanan Surabaya-Cilacap mengalami kerusakan mesin sehingga kandas di perairan dangkal Teluk Pacitan, Jawa Timur, sejak Senin (21/12) sekitar pukul 13.00 WIB.

Menurut Kanit Satpolair Pacitan Bripka Indro Wibowo, Selasa (22/12/2015) mengatakan bahwa seluruh awak atau anak buah kapal (ABK) kapal tanker ALISA XVII tetap bertahan di atas geladak, karena persediaan logistik mereka mencukupi dan tidak ada satupun yang mengalami luka-luka.

“Kondisi mereka baik-baik saja meski arus laut tidak menentu dampak hujan. Kapal mereka juga aman, tinggal menunggu kepastian kondisi lambung kapal serta proses perbaikan mesin yang rusak sebelumnya,” jelasnya.


Indro memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Sementara untuk kerusakan pada bagian lambung kapal yang mengalami kandas sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan.

Menurut Indro, beberapa penyelam dari internal manajemen kapal tanker telah dikerahkan sejak pagi untuk memeriksa kondisi lambung kapal raksasa berukuran panjang 175 meter, lebar 26 meter dan bobot mencapai 18.101 gross ton tersebut. “Kapal akan dievakuasi jika sudah dipastikan tidak ada kerusakan mesin pada bodi maupun lambung kapal yang kemungkinan menghantam batuan karang di dasar pantai,” jelasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, kapal dengan kode nomor lambung IMO:8615980 tersebut  mengalami kerusakan mesin sehingga kandas di perairan dangkal Teluk Pacitan, Pantai Pikatan, Dusun Batulapak, Desa Desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung Jawa Timur, sejak Senin (21/12) sekitar pukul 13.00 WIB.

Menurutnya, sebelum terdampar dan kandas, kapal sempat berusaha bergerak menuju tengah laut di sekitar jalur kapal yang berjarak antara 7-10 mil dari garis pantai. Namun karena kondisi mesin pincang, kapal kembali terseret arus laut hingga terdampar dan kandas di perairan dangkal Pantai Pikatan. (RAPP002/Antara)