Pacitanku.com, ARJOSARI — Guna memperkuat ketahanan pangan nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto, jajaran Babinsa Koramil Arjosari, Pacitan, berkolaborasi dengan Bulog Pacitan dalam menyerap hasil panen padi dari petani setempat.
Langkah ini diambil sebagai bentuk nyata dukungan terhadap kesejahteraan petani dan stabilitas pasokan beras di wilayah tersebut.
Babinsa Koramil Arjosari Serda A. Taufik Hidayat, terjun langsung ke Desa Gembong, Arjosari, untuk mendampingi proses serapan gabah petani. Bersama petugas Bulog, ia turut serta dalam pengecekan kualitas gabah dan penimbangan hasil panen.
“Kami hadir di lapangan untuk memastikan proses serapan gabah berjalan lancar dan transparan. Pengecekan kualitas dan penimbangan dilakukan dengan cermat, sehingga petani mendapatkan harga yang sesuai dengan kualitas gabah mereka,”kata Serda A. Taufik Hidayat, Sabtu (29/3/2025).
Hasil dari kegiatan serapan gabah ini mencatatkan angka 3.890 kg (berat kotor) gabah petani yang berhasil dibeli oleh Bulog Pacitan.
Angka ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para petani di Desa Gembong dan sekitarnya.
Program serapan hasil panen padi ini merupakan bagian dari upaya ketahanan pangan nasional yang diinisiasi melalui kerja sama antara Kodim di seluruh Indonesia dengan Bulog di masing-masing daerah.
Pemerintah menetapkan harga gabah kering panen (GKP) petani sebesar Rp6.500 per kilogram, sebagai wujud keberpihakan terhadap kesejahteraan petani.
Melalui program ini, pemerintah, yang diwakili oleh Bulog, berharap dapat menciptakan harga gabah yang adil dan menguntungkan bagi petani.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan beras di tengah permintaan pasar yang tinggi.
Kegiatan serapan gabah ini menjadi bukti nyata sinergi antara TNI dan Bulog dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Kolaborasi ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi para petani dan masyarakat luas.
“Kami berharap, dengan adanya program serapan gabah ini, petani dapat merasakan dampak positifnya dalam bentuk peningkatan pendapatan. Di sisi lain, kami juga berupaya untuk menjaga ketersediaan beras di pasaran, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan,” jelas perwakilan Bulog Pacitan.