Pacitanku.com, PACITAN – Ratusan warga Pacitan antusias mengikuti seminar inspiratif bertajuk “Future Builders 2025: Synergy for Building Pacitan Regency” bersama motivator kenamaan, Merry Riana, pada Jumat (2/5/2025).
Bertempat di kompleks Museum & Galeri SBY-ANI, Kelurahan Sidoharjo, Pacitan, kegiatan ini menjadi wujud konsistensi Museum & Galeri SBY-ANI dalam kontribusinya mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah Pacitan.
Salah seorang panitia, Adistiya, menyebutkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 250 peserta dari berbagai kalangan di Pacitan.
“Acara ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami di Museum & Galeri SBY-ANI untuk terus berperan aktif dalam pembangunan SDM Pacitan,”ujarnya.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat bagi para peserta untuk menjadi ‘Future Builders’ yang sesungguhnya, bersinergi membangun Pacitan menjadi lebih baik dengan energi positif, partisipasi penuh, keyakinan, dan ketekunan.
Dalam sesi paparannya, Merry Riana mengajak para peserta untuk fokus pada dua hal sederhana namun memiliki dampak besar.
“Perbanyak energi biar banyak rezeki, dan kedua, partisipasi. Kalau berpartisipasi, jangan setengah-setengah,” tegasnya.
Merry yang juga staf khusus Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Kewilayahan ini juga menekankan filosofi bahwa seberapa banyak yang didapatkan seseorang sangat bergantung pada seberapa banyak yang ia berikan.
“Dua hal simple itu saja kalau dilakukan bisa memunculkan perubahan yang besar dalam hidup kita,” imbuhnya.
Untuk mengilustrasikan pesannya, Merry Riana memutarkan sebuah video pendek. Video tersebut menampilkan kisah seorang pemuda yang didatangi nenek kelaparan yang ternyata adalah bidadari menjelma.
Saat pemuda itu mengabulkan permintaan nenek namun dengan ‘setengah hati’ (memberi biskuit setengah), permintaannya untuk memiliki mobil sport pun terkabul, namun mobilnya hanya setengah. Kisah yang mengundang tawa peserta ini menjadi pengingat tajam tentang pentingnya totalitas.
“Apakah Anda sudah benar-benar all out jika berpikir kenapa yang saya dapatkan segini atau omset saya segini?” tanya Merry Riana, menggugah kesadaran audiens.
Tidak hanya teori, Merry Riana juga berbagi pengalaman pribadinya. Ia bercerita tentang perjalanannya ke Singapura dan momen ketika ia melihat koran yang meliput kisahnya saat mendapatkan jutaan dolar pertamanya di usia 26 tahun.
Merry menjelaskan bahwa kisah ini dibagikan bukan untuk menunjukkan kehebatan dirinya, melainkan semata-mata untuk memotivasi peserta.
“Jika saya bisa, pasti semua juga bisa,” katanya, disambut aplaus meriah.
Merry juga kembali membakar semangat peserta dengan mengajak mereka untuk senantiasa bersyukur dan tidak pernah menyerah sebelum mencoba. Ia menekankan betapa pentingnya keyakinan dalam meraih kesuksesan.
“Untuk sukses, kita harus melangkah. Untuk melangkah, harus punya keyakinan dan ketekunan,” pesannya.
Ia bahkan mengajak peserta untuk saling menepuk pundak teman di sebelah mereka sambil menyerukan,
“Bro ‘n Sis harus yakin kalau nggak yakin mana mungkin!”