Memancing di Dermaga Tamperan, Cara Warga Pacitan Nikmati Ngabuburit Ramadan

oleh -131 Dilihat
Memancing di Dermaga Tamperan, Cara Warga Pacitan Nikmati Ngabuburit Ramadan. (Foto: Febriani Cahyaningtias/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Di bulan Ramadan yang penuh berkah, Tamperan, sebuah kawasan dermaga di Dusun Tamperan, Kelurahan Sidhoarjo, Kecamatan Pacitan, bertransformasi menjadi tempat ngabuburit.

Alih-alih sekadar menunggu waktu berbuka, warga Pacitan memilih untuk mengisi sore mereka dengan memancing di tengah deburan ombak yang menenangkan.

Setelah seharian beraktivitas dan bekerja, memancing di Tamperan menjadi oase pelepas penat yang sempurna.

Suasana senja yang syahdu, udara laut yang segar, dan pemandangan laut yang menawan menciptakan atmosfer relaksasi yang sulit ditemukan di tempat lain.

Anik (59), salah satu warga Pacitan, mengungkapkan kegembiraannya saat menghabiskan waktu sore di Tamperan bersama suaminya.

Memancing di Dermaga Tamperan, Cara Warga Pacitan Nikmati Ngabuburit Ramadan. (Foto: Febriani Cahyaningtias/Pacitanku)

“Setelah pagi bekerja, dan di rumah sudah tidak ada kerjaan dan butuh refreshing, memancing di sini sangat membantu meredakan kejenuhan,”katanya, Jumat (21/3/2025) petang.

Dari ujung ke ujung Tamperan, pemandangan yang tersaji adalah deretan pemancing yang tekun menanti kailnya disambar ikan.

Ada yang datang sendiri, mencari ketenangan di tengah deburan ombak, ada pula yang datang bersama teman atau keluarga, menjadikan momen memancing sebagai ajang silaturahmi.

Setiap sudut Tamperan dipenuhi oleh para penghobi mancing, dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka membawa perlengkapan pancing masing-masing, siap untuk menaklukkan ombak dan meraih tangkapan impian.

Lebih dari sekadar rekreasi, kegiatan ngabuburit dengan memancing di Tamperan Pacitan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar warga.

Sambil menunggu ikan memakan umpan, mereka saling bertukar cerita dan pengalaman, menciptakan suasana keakraban yang hangat dan penuh persaudaraan.

Tawa dan obrolan ringan bercampur dengan suara ombak, menciptakan melodi indah yang menemani sore Ramadan mereka.

Tamperan di bulan Ramadan bukan hanya tentang memancing, tetapi tentang menciptakan momen kebersamaan dan kebahagiaan di tengah kesederhanaan.

Senja di Tamperan menjadi saksi bisu betapa tradisi ngabuburit yang sederhana pun bisa menjadi begitu istimewa dan bermakna.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.