Edukasi Potensi Megathrust dan Mitigasi Bencana, MDMC Pacitan Gelar ‘Ngaji Kebencanaan’

oleh -176 Dilihat
EDUKASI KEBENCANAAN. MDMC Pacitan menggelar kegiatan sosialisasi mitigasi bencana bertajuk ‘Ngaji Kebencanaan’ di Pacitan pada Minggu (15/9/2024) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Pacitan. (Foto: Putro Primanto/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pacitan yang merupakan lembaga dibawah Muhammadiyah menggelar kegiatan sosialisasi mitigasi bencana bertajuk ‘Ngaji Kebencanaan.’

Kegiatan diskusi itu digelar pada Minggu (15/9/2024) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Pacitan.

Agenda ini menghadirkan langsung analisis Kebencanaan dari BNPB langsung yang juga asli dari Pacitan, yaitu Dianita Agustinawati.

Selain itu juga hadir sebagai pemateri adalah dan Ketua MDMC Muhammadiyah, Budi Setiawan yang turut memberikan pemahaman kepada jamaah Muhammadiyah bahwa “Megathrust” Ini merupakan sunnatullah.  

Ketua Umum MDMC Pusat Budi Setiawan menegaskan, jangan sampai edukasi ini justru membuat masyarakat cemas dan ketakutan, perlu sosialisasi secara masif menyampaikan informasi ini secara utuh melalui kelompok-kelompok terdekat.

“Jangan sampai masyarakat ini ketika mendengar kata Megathrust lalu masyarakat justru menjadi cemas dan ketakutan luar biasa, tugas kita adalah mensosialisasikan melalui ortom (organisasi otonom Muhammadiyah) dan kelompok kelompok pengajian secara utuh agar ketika Megathrust terjadi kita bisa mengurangi risikonya,”paparnya.

Budi juga menambahkan bahwa cara terbaik mensosialisasikan resiko kebencanaan ini adalah melalui getok tular komunitas atau kelompok kecil yang dimulai dari komunitas terkecil yaitu mulai dari keluarga, RT, kelompok pengajian, sekolah, pasar dan lain sebagainya.

Senada dengan Budi, Analisis Bencana BNPB Dianita Agustinawati, menyampaikan bahwa Megathrust adalah potensi bencana, kapan waktunya belum bisa diprediksi bahkan oleh alat yang paling canggih sekalipun.

Namun sebagai makhluk sosial, potensi untuk mengurangi resiko bencana juga harus ditingkatkan, karena tidak semua wilayah di Pacitan masuk kedalam zona merah jadi masyarakat bisa mengambil peran apabila Megathrust benar-benar terjadi.

“Karena Pacitan adalah wilayah yang berbatasan langsung dengan titik itu, maka potensi itu (megathrust) ada. Nah, kita juga punya potensi yang tidak kalah besar ketika kita bersatu padu menghadapinya, kita bisa mengurangi resikonya,”tandasnya.

Dianita juga menambahkan, tidak hanya zona merah saja yang perlu diedukasi, tapi zona kuning dan hijau juga perlu diedukasi dengan tujuan apabila bencana benar-benar terjadi zona-zona yang tidak terdampak bencana bisa menjadi daerah penyangga, tempat pengungsian, dan saling tolong menolong.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.