Pacitanku.com, PACITAN – Sejumlah toko dan usaha di sepanjang jalur Punung-Pacitan dilaporkan menjadi korban pemalakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Pelaku melancarkan aksinya dengan mengatasnamakan organisasi Karang Taruna, bahkan menggunakan stempel yang diduga palsu.
Aksi premanisme berkedok permintaan sumbangan ini dikecam keras oleh Ketua Karang Taruna (KT) Kabupaten Pacitan, Mulyadi, yang mendukung penuh upaya penangkapan pelaku oleh pihak berwajib.
Menanggapi laporan yang meresahkan masyarakat, khususnya para pemilik usaha, Mulyadi menyatakan keprihatinannya mendalam.
“Tentu sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Pacitan saya menyayangkan aksi pemalakan yang mengatasnamakan Karang Taruna,”ujarnya, Rabu (14/5/2025) di Pacitan.
Mulyadi juga menegaskan bahwa oknum pelaku sama sekali tidak terkait dengan organisasi resmi Karang Taruna yang dipimpinnya.
“Oknum pemalak tersebut bukan anggota Karang Taruna Kabupaten Pacitan,”tegas pria yang juga Dosen di STKIP PGRI Pacitan ini.
Mulyadi lantas menambahkan akan segera berkoordinasi dengan pengurus Karang Taruna di tingkat kecamatan guna menelusuri identitas oknum pelaku yang mencoreng nama baik organisasi.
Mulyadi sangat menyayangkan modus operandi pelaku yang menggunakan stempel palsu untuk melancarkan aksinya.
“Sayapun juga menyayangkan aksi premanisme tersebut menggunakan stempel palsu yang mengatasnamakan organisasi,”katanya.
Oleh karena itu, ia memberikan dukungan penuh kepada aparat penegak hukum untuk bertindak tegas.
“Tentu kami mendukung upaya penangkapan oknum tersebut dan penindakan hukum terhadap aksi pemalakan tersebut,”lanjutnya.
Untuk mencegah korban lebih banyak berjatuhan dan membantu proses penangkapan, Mulyadi mengimbau masyarakat, khususnya para pemilik usaha, untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Jika terjadi hal serupa mohon untuk waspada dan melaporkan atau berkoordinasi dengan Karang Taruna setempat,” imbaunya.
Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya segera melaporkan kejadian pemalakan atau upaya serupa kepada pihak berwajib agar bisa segera ditindaklanjuti dan pelaku dapat diproses hukum.
Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.
