Pacitanku.com, SURABAYA– Dedikasi panjang yang merentang lebih dari empat dasawarsa dalam kancah jurnalisme mengantarkan Dwi Eko Lokononto, sosok di balik kemajuan Beritajatim.com, meraih penghargaan bergengsi.
Pria yang karib disapa Luki ini resmi dinobatkan sebagai Tokoh Pers Tahun 2025 oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur.
Penghargaan istimewa ini diserahkan dalam sebuah acara khidmat di Gedung Grahadi, Surabaya, pada Senin, 28 April 2025.Penobatan ini bukan tanpa alasan.
Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim, dalam sambutannya menggarisbawahi kiprah Luki sebagai teladan jurnalis sejati.
“PWI Jatim sangat mengapresiasi dedikasi Mas Luki yang luar biasa selama lebih dari empat dasawarsa di dunia pers,” ujar Lutfil.
Dia menambahkan, Luki telah menunjukkan contoh nyata bagaimana seorang jurnalis dan pemimpin redaksi harus mampu beradaptasi dan terus mengembangkan jurnalisme di tengah lanskap informasi yang terus berubah cepat.
Lutfil secara khusus memuji Luki sebagai sosok yang berhasil menumbuhkan optimisme di kalangan jurnalisme di tengah derasnya arus informasi media sosial yang kerap disinformasi.
“Bagaimana pun, Mas Luki berhasil membuktikan bahwa pers, dengan integritas dan inovasinya, tetap hidup dan relevan di tengah tantangan zaman yang tidak ringan,” tegasnya.
Perjalanan Luki di dunia pers dimulai dari kampus. Pria kelahiran Jember, 1964, ini menjejakkan kaki di arena jurnalistik saat masih berstatus mahasiswa.
Jiwa kritis dan tulisannya mulai terasah ketika ia turut membidani lahirnya pers kampus Retorika di Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1984.
Setelah merampungkan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga pada tahun 1991, Luki langsung terjun ke dunia profesional sebagai wartawan di Harian Sore Surabaya Post.
Surat kabar regional ini kala itu merupakan salah satu media yang paling disegani dan memiliki pengaruh kuat.
Di Surabaya Post, Luki dikenal sebagai wartawan yang tak hanya memiliki kemampuan menulis yang mumpuni, tetapi juga kemahiran luar biasa dalam membangun hubungan dengan narasumber.
Penampilannya yang selalu rapi dan terkesan necis, dipadu dengan tutur katanya yang halus dan santun, menciptakan kepercayaan yang mendalam dari para narasumber.
Hal ini memberinya akses istimewa ke informasi-informasi A1 yang memperkaya setiap reportasenya.
Jiwa kepemimpinan dan naluri bisnis Luki teruji saat Surabaya Post dihadapkan pada masa-masa sulit dan nyaris dilikuidasi pada tahun 2001.
Di titik krusial inilah Luki bertransformasi dari sekadar jurnalis menjadi salah satu motor penggerak tim penyelamat.
Ia dipercaya masuk ke jajaran manajemen, beralih dari posisi reporter dan redaktur menjadi Direktur Niaga.
Langkah ini diambilnya sebagai representasi dari 53 karyawan yang rela mempertaruhkan pesangon demi nafas baru bagi Surabaya Post.Keluar dari Surabaya Post, semangat Luki untuk berinovasi tak padam.
Bersama empat karibnya, ia memberanikan diri merintis media massa dari nol, kali ini dengan platform yang benar-benar baru baginya: media daring atau online.
Pada 1 April 2006, Beritajatim.com pun lahir. Perjalanan awalnya penuh perjuangan keras, bahkan bisa dibilang berdarah-darah, namun berkat kegigihan dan visi yang kuat, media ini perlahan namun pasti berkembang pesat.
Kini, Beritajatim.com tak hanya menempatkan diri sebagai sumber referensi penting di Jawa Timur bagi berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum, pelaku bisnis, akademisi, hingga pemangku kepentingan dan kebijakan.
Di bawah kepemimpinan Luki, Beritajatim.com juga menjelma menjadi salah satu role model bagi media online lokal.
Keberhasilannya dalam membangun model bisnis yang berkelanjutan dan konsisten memperkuat brand menjadi inspirasi banyak media lain.
Kontribusi Luki terhadap ekosistem media tak hanya terbatas pada medianya sendiri. Ia aktif berjejaring dan mendedikasikan energinya untuk perbaikan industri media secara keseluruhan, terutama melalui Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).
Ia adalah inisiator dan penggerak utama Jatim Media Summit sejak tahun 2022, sebuah forum penting untuk membahas isu-isu strategis dan tantangan yang dihadapi industri media di Jawa Timur.
Tak berhenti di situ, ia juga mempelopori kolaborasi dengan International Media Support (IMS) dan ISTTS untuk mengembangkan playbook pemanfaatan artificial intelligence (AI) yang dirancang khusus untuk membantu kerja wartawan dan newsroom, terutama bagi media skala kecil.
Memasuki usia 61 tahun, Dwi Eko Lokononto tampak masih kuat dan penuh energi. Ia seolah ingin membuktikan bahwa fenomena ‘senjakala bisnis’ tak harus menjadi akhir bagi industri media jika dihadapi dengan adaptasi dan inovasi.
Pengalaman berharganya dalam mengelola media online lokal seringkali ia bagikan di berbagai provinsi di Indonesia, baik atas penugasan AMSI maupun Dewan Pers.
Sebagai wartawan senior yang kaya pengalaman meliput dunia politik dan pemerintahan, Luki juga kerap mendapat amanah dari Dewan Pers untuk berbagi wawasan tentang bagaimana wartawan dan media harus tetap menjaga profesionalisme dan independensi, khususnya dalam meliput peristiwa politik besar seperti Pilkada, Pemilu, hingga Pilpres 2024.
Ia telah menjelajahi berbagai daerah, terbang dari Aceh hingga Papua, untuk menyemangati rekan-rekan seprofesi agar senantiasa memahami lanskap politik yang kompleks di tengah era digital, post-truth, dan gelombang populisme.
Penobatan sebagai Tokoh Pers Tahun 2025 oleh PWI Jatim ini menjadi pengakuan yang setara atas dedikasi panjang, kiprah inspiratif, dan kontribusi nyata Dwi Eko Lokononto dalam menjaga muruah serta mengembangkan jurnalisme yang adaptif dan relevan di era perubahan.