BPBD Pacitan Lakukan Sejumlah Langkah untuk Tangani Banjir di Donorojo

oleh -4 Dilihat
BPBD bersama unsur terkait menyalurkan sembako untuk warga terdampak bencana di Kecamatan Donorojo pada Jumat (12/11/2021). (Foto: Dok. BPBD Pacitan untuk Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan melakukan sejumlah langkah penanganan dan tindak lanjut terkait peristiwa banjir yang terjadi di Dusun Sinung, Desa Belah, Kecamatan Donorojo pada Kamis (11/11/2021) lalu.

Untuk diketahui, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di kawasan Kecamatan Donorojo mengakibatkan luweng di kawasan tersebut menyebabkan genangan air dan meluap ke permukiman warga.

Kejadian banjir di Kecamatan Donorojo ini juga menyita perhatian Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji. Bupati sendiri langsung meninjau ke lokasi banjir di RT/RW 10/VIII Dusun Sinung Desa Belah Kecamatan Donorojo untuk melihat kondisi pasca banjir.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo saat dikonfirmasi Pacitanku.com pada Jumat (12/11/2021) malam mengatakan pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah penanganan dan tindak lanjut untuk mengatasi banjir di kawasan itu.

“Kalau banjir di Desa Pagerejo, Ngadirojo itu cepat surut, namun yang di Belah ini surutnya lebih lama dan memerlukan penanganan dan tindak lanjut karena genangan air yang bersumber dari tersumbatnya saluran air di luweng, kami terus melakukan pemantauan secara berkelanjutan dan terkini untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi di Dusun Sinung Desa Belah Kecamatan Donorojo,”jelas Didik.

Dalam peristiwa meluapnya air dari luweng tersebut, kata Didik, terjadi di empat titik, tepatnya di Desa Cemeng dan Desa Belah, Kecamatan Donorojo. Namun hanya kejadian di Dusun Sinung, Desa Belah yang memerlukan tindak lanjut karena air menggenangi permukiman.

Yang kedua, kata Didik, BPBD juga telah melakukan tindakan kedaruratan dan logistik untuk warga terdampak banjir akibat luapan air dari luweng di kawasan tersebut.

“Pada Jumat kemarin bersama pihak Kecamatan, Polsek dan Koramil Donorojo juga sudah kita serahkan sembako untuk warga di wilayah Kecamatan Donorojo terdampak banjir, dengan rincian di Dusun Karangsempu Desa Cemeng ada 6 KK, Dusun Suruh Desa Cemeng 8 KK, Dusun Jati Desa Cemeng 3 KK, Dusun Pojok Desa Cemeng 1 KK, Desa Sekar 2 KK dan Desa Sukodono 1 KK,”papar Didik.

Di sisi lain, Didik mengatakan BPBD juga membentuk agen siaga bencana yang beranggotakan BPBD dan relawan lokal.

“Kami juga sudah mengedukasi warga, sedangkan relawan itu yang di tempatkan pada masing-masing kecamatan dengan tugas untuk mengedukasi dan  penanganan bencana jika terjadi bencana,”tandasnya.

Didik juga terus mengimbau masyarakat untuk waspada dan siaga bencana mengingat potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih dapat terjadi di wilayah Pacitan. 

Relawan BPBD Pacitan bersama warga memantau kondisi terkini banjir di Donorojo. (Foto: Dok. BPBD Pacitan untuk Pacitanku.com)

“Dalam upaya menghadapi antisipasi La Nina, BPBD menghimbau untuk masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya, curah hujan diprediksi akan terus berlanjut dan dapat menimbulkan potensi bencana alam, khususnya banjir dan tanah longsor,”pungkasnya.

Terpisah, pegiat Pacitan Speleology Society (PSS) yang berkecimpung di dunia lingkungan hidup dan susur luweng serta Goa, Insya Assabirin memberikan sejumlah saran kepada Pemerintah terkait upaya mencari solusi dari banjir yang terjadi di kawasan karst Pacitan, salah satunya di Kecamatan Donorojo.

“Kecamatan Donorojo adalah kawasan karst karena banyak goa dan luweng di kecamatan tersebut, sehingga jika terjadi banjir, kemungkinan karena ada sumbatan, diduga karena ada sampah yang menyumbat saluran air di luweng tersebut,”papar pria tang akrab disapa Insya ini.

Insya mengatakan, kejadian banjir di kawasan karst ini bukan kali pertama terjadi. Pada peristiwa bencana alam tahun 2017 lalu, di Desa Sekar, Kecamatan Donorojo juga terjadi banjir yang disebabkan meluapnya air dari luweng di desa tersebut.

Untuk itu, dirinya menyarankan Pemerintah bisa melakukan langkah tepat dalam penanganan banjir yang terjadi, yakni solusi jangka pendek dan jangka panjang.

“Solusi jangka pendeknya, Pemerintah perlu menyediakan pompa, sehingga jika ada kejadian banjir, air bisa langsung dipompa sehingga tidak menggenangi permukiman, sedangkan solusi jangka panjang, perlu Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur tentang larangan membuang sampah di luweng,”pungkasnya. (red/DP)

Hujan Deras, Banjir dan Longsor Terjadi di Sejumlah Titik di Pacitan (Kamis 11 November 2021)

No More Posts Available.

No more pages to load.