Korban Terseret Gelombang di Ngiroboyo Belum Ditemukan, Tim SAR Gabungan Lanjutkan Penelusuran Lewat Laut

oleh -0 Dilihat
Kalak BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo. (Foto: Sulthan Salahuddin/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, DONOROJO – Tim Search and Rescue (SAR) gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban tenggelam akibat terseret arus gelombang di perairan Pantai Ngiroboyo.

Setelah upaya pencarian hari ke-3pada Selasa (5/10/2021) kemarin belum membuahkan hasil, tim SAR gabungan melanjutkan pencarian pada hari ketiga, Rabu (6/10/2021).

Pada pencarian hari ke-3, Selasa kemarin selain di tempat kejadian perkara, tim SAR gabungan juga melakukan penyisiran disekitar pantai terdekat dari lokasi kejadian Laka Laut.

Selanjutnya pada pencarian Rabu (6/10/2021) akan diteruskan penelusuran lewat laut.

“Hari ini (Rabu, red) (akan dilanjutkan pencarian) penelusuran lewat laut, di sekitar Watukarung belum ada tanda-tanda korban,”kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Didik Alih Wibowo, saat dikonfirmasi Pacitanku.com, Rabu siang.

Diketahui sejak Senin lalu, operasi SAR tersebut dibagi menjadi dua tim, yakni SRU laut dan pemantauan darat. Dalam operasinya, SRU laut melaksanakan sisir dari pelabuhan Tamperan menuju seputaran Pantai Ngiroboyo. SRU darat melakukan pencarian laka laut di seputaran Pantai Ngiroboyo dan Klayar.

Adapun personil terlibat dalam opsar gabungan yaitu Basarnas, TRC BPBD Pacitan, Polairud, SAR MTA, Pawartos, Target Saber, Tagana Dinsos Pacitan dan nelayan setempat.

Sebelumnya diberitakan kecelakaan laut terjadi di kawasan wisata Pantai Ngiroboyo, Desa Sendang, Kecamatan Donorojo pada Ahad (3/10/2021) pagi sekitar pukul 05.30 WIB.

Dua orang atas nama Bahtiar dan Muhammad Dwi Pahlepi yang berasal dari Makam Haji, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah terseret gelombang perairan selatan tersebut.

Satu diantaranya atas nama Muhammad Dwi Pahlepi (40) belum ditemukan hingga berita ini ditulis. Sementara Bahtiar berhasil selamat.

Laka laut tersebut berawal pada Sabtu (2/10/2021), sejumlah 25 orang berangkat dari solo sehabis magrib, menaiki kendaraan roda 4 dua unit, lainnya naik sepeda motor.

Setelah tiba di lokasi pada Sabtu malam, mereka beristirahat. Kemudian pada Ahad pagi, rombongan berolahraga di tepi pantai.

Setengah jam berselang, dua orang terseret arus atas nama Bahtiar dan Muhammad Dwi Pahlepi, satu orang selamat atas Bahtiar sedangkan korban terseret arus atas nama Muhammad Dwi Pahlepi.

“Ahad pagi kebetulan ombaknya besar, akibatnya dua terseret gelombang, satu selamat (Bachtiar) dan satu (Muhammad Dwi Pahlevi) belum ketemu,”tandas Wildan Nur Swi Harmoko, salah satu pengelola pantai Ngiroboyo. (Red/DP)

No More Posts Available.

No more pages to load.