Dinas Pendidikan: Tinggal 400 Tenaga Pendidik di Pacitan yang Belum Jalani Vaksinasi

oleh -0 Dilihat
Kepala Dinas Pendidikan Pacitan Daryono. (Foto: Putro Primanto/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Pacitan Daryono menyebut masih ada 400 guru dan tenaga Pendidikan di Pacitan yang belum menjalani vaksinasi.

Terkait kondisi itu, Daryono mengatakan para tenaga pendidik yang belum menjalani vaksinasi, akan dikoordinasikan oleh pihaknya bersama Dinas Kesehatan (Dinkes).

“Ya nanti kita perdalam apa penyebabnya, jika tidak mau ya kita prosesurnya secara prosedur aturan main yang ada di Aparatur Sipil Negara (ASN),”kata Daryono saat dikonfirmasi Pacitanku.com, Rabu (23/6/2021) di Pacitan.

Baca juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Pemkab Pacitan Upayakan Vaksinasi Massal untuk Guru

Lebih lanjut, Daryono mengungkapkan pihaknya akan melakukan pembinaan dan pemahaman untuk pendidik dan tenaga kependidikan yang belum vaksin agar ikut vaksinasi.

“Ya nanti didorong untuk melakukan vaksin dan pembinaan terlebih dahulu. Namun sebenarnya secara umum di Pacitan sudah bagus prosentase (guru, red) yang ikut vaksin,”jelas dia.

Menurut dia, salah satu konsekuensi apabila terdapat guru maupun tenaga kependidikan yang belum vaksin maka sekolah belum dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada tahun ajaran baru nanti.”Bagi guru yang belum vaksin, belum boleh melakukan PTM,”tandasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) telah meluncurkan panduan penyelenggaraan pembelajaran bagi pendidikan anak usia dini di masa pandemi, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah di tengah pandemi COVID-19.

Panduan ini merupakan alat bantu bagi guru dan tenaga kependidikan jenjang PAUD, pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam memudahkan persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas.

Adapun, guru yang boleh terlibat PTM harus yang sudah divaksin dan tidak punya komorbid atau penyakit bawaan. PTM sendiri bisa digelar dengan wajib menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 yang ketat. Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, siswa yang boleh hadir dalam pembelajaran tatap muka dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas ruang kelas. PTM hanya boleh digelar 2 hari dalam seminggu, dan setiap pertemuan dibatasi maksimal 2 jam.

Pembukaan sektor pendidikan secara nasional akan dilakukan secara bertahap. Pembukaan tersebut juga disesuaikan dengan kesiapan masing-masing daerah.

Pewarta: Putro Primanto
Editor: Dwi Purnawan

Video Persiapan Pembelajaran Tatap Muka, Pacitan Kebut Vaksinasi Guru

No More Posts Available.

No more pages to load.