Kalak BPBD Pacitan Minta Masyarakat Waspadai Curah Hujan Meningkat

oleh -0 Dilihat
Kalak BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo. (Foto: Sulthan Salahuddin/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan Didik Alih Wibowo meminta masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi dengan ditandai meningkatnya curah hujan hingga beberapa waktu kedepan.

Baca juga: Tertimpa Material Longsor Saat Tidur, Seorang Warga di Pacitan Meninggal Dunia

Hal itu seiring kejadian bencana alam tanah longsor yang kembali terjadi di Pacitan dan memakan korban jiwa pada Selasa (26/1/2021) malam di Desa Sedeng, Kecamatan Pacitan.

“Berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, di bulan ini intensitas cuaca berubah-ubah curah hujan tinggi, di Pacitan ini reda sekitar 1 minggu tidak hujan, kemudian hujan deras, kondisi ini yang harus kita waspadai, karena ada pergerakan (cuaca) yang berubah tiba-tiba,”kata Didik saat ditemui awak media pada Rabu (27/1/2021).

Lebih lanjut, Didik mengatakan, untuk musim kemarau diprediksi masih beberapa bulan lagi. Sehingga praktis, meningkatnya curah hujan dan cuaca ekstrem membuat masyarakat harus ekstra waspada untuk mengantisipasi potensi bencana alam.

“Untuk kemarau kemungkinan terjadi di bulan Mei ke atas, kita harus waspada (curah hujan tinggi) hingga bulan April,”tukasnya.

Terkait banjir yang menggenangi sebagian wilayah Pacitan kota, Didik mengatakan hal itu disebabkan karena adanya limpasan sungai.

“Untuk banjir yang terjadi di wilayah Kota Selasa malam, itu terjadi akibat limpasan sungai, akibat daya tamping sungai, untuk penanganannya nanti bisa diperhitungkan secara teknis oleh dinas terkait,”pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang warga Pacitan meninggal dunia akibat tertimpa material tanah longsor saat terjadi bencana alam tanah longsor yang terjadi di rumah Suratno (55) warga Dusun Kembang Kidul, Desa Sedeng, Kecamatan Pacitan pada Selasa (26/1/2021) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Akibat kejadian itu, seorang remaja putri atas nama Ira Deslariyanti (18). Ira yang merupakan anak perempuan Suratno yang sedang tidur meninggal dunia akibat tertimpa material longsor yang datang dari dinding belakang rumah Suratno.

Didik juga mengimbau masyarakat untuk waspada dan hati-hati manakala menghadapi hujan dengan intensitas lama di Pacitan.

“Tentunya kejadian (bencana longsor memakan korban, red) ini sebagai bahan dorongan kita lebih waspada dan hati-hati, manakala menghadapi cuaca hujan dengan intensitas lama monggo mengamati lingkungan sekitarnya,”pungkasnya.

Sebagai informasi, BMKG telah merilis peringatan dini cuaca hari ini, Rabu (27/1/2021) di wilayah Indonesia. Peringatan dini cuaca tersebut dirilis melalui laman resmi BMKG.

Diketahui, sebanyak 25 wilayah di Indonesia berpotensi hujan lebat yang dapat disertai angin kencang serta petir yaitu Aceh, Sumatra Utara, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur.

Kemudian Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.

Pewarta: Sulthan Salahuddin
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.