Pacitanku.com, PACITAN – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan Ririn Subianti mendorong satuan gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) coronavirus disease 2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan melakukan langkah antisipasi yang tepat terkait masih terus bertambahnya kasus terpapar corona di Pacitan.
“Terkait dengan kapsitas wisma atlet itu jangan sampai statemennya berubah-ubah setiap hari tanpa langkah antisipasi yang jelas tanpa penjelasan yang dapat diterima masyarakat, hal ini dikarenakan kita menerima adanya perubahan yang berbeda-beda terkait kapasitas wisma atlet,”kata Ririn, Ahad (27/12/2020).
Yang terpenting, kata Ririn, kedepan adalah langkah antisipasi sehingga tidak cukup adanya berita wisma atlet overload, selang sehari kemudian wisma atlet longgar.
“Setelah RDP kemarin, saya tertarik dengan Plt kadinkes yang mengatakan bahwa di wisma atlet itu pasien tanpa gejala, dan bisa dimungkinkan untuk isolasi dirumah, namun hal tersebut akan membingungkan di masyarakat, ada pasien yang tiga hari pulang empat hari pulang, yang kita takutkan adalah adanya stigma ketidakpercayaan masyarakat,”paparnya.
Sehingga, kemungkinan isolasi di rumah bagi orang tanpa gejala itu tidak cukup diserahkan pada keluarga, namun juga harus ada kebijakan dan langkah hal yang menyertai, seperti jaminan pasien, kelayakan tempat, gizi, ditambah lagi dampak sosial bagi pasien.
“Maka perlu adanya terobosan yang mendukung adanya penerapan isolasi mandiri bagi pasien yang terkonfirmasi di rumhnya masing-masing,”tandas politikus perempuan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Disisi lain, jika semua OTG bisa isolasi dirumah, maka anggaran untuk wisma atlet dialihkan untuk anggaran isolasi mandiri dirumah.“Tentunya dibarengi adanya kebijakan yang jelas berkaitan dengan isolasi madiri dirumah dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan,”pungkas dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, hingga Sabtu (26/12/2020) kemarin, Kembali terjadi penambahan kasus positif COVID-19 di Pacitan sebanyak 27 pasien. Sehingga total pasien sejak kasus pertama di Pacitan berjumlah 633.
Pewarta: Putro Primanto
Editor: Dwi Purnawan
