Hasil Rapid Test Belum Keluar, Anggota KPPS dan PPS Resah

oleh -1 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Dua hari jelang pemungutan suara pemilihan bupati dan wakli bupati Pacitan membuat resah sejumlah anggota panitia pemungutan suara (PPS) dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

Pasalnya, hingga saat ini hasil dari rapid test yang di lakukan beberpa hari lalu belum keluar. Padahal hasil tersebut sangat berpengaruh terhadap proses pemungutan suara di TPS nantinya.

Keresahan anggota KPPS dan PPS tersebut diantaranya adalah tentang kebimbangan untuk tetap melakukan tugas pada pemilihan nanti atau tetap berdiam diri jika rapid test belum keluar.

Rapid test yang dilakukan oleh KPU adalah merupakan syarat pokok dari peraturan PKPU tentang penyelenggaraan pemilu. Hasil dari rapid test adalah sebagai bentuk dari lancar tidaknya proses pemungutan suara ditengah Pandemi COVID-19 yang masih berjalan.

“Aggota KPPS dan PPS harus benar benar sehat, kalau tidak sehat dan kemudian tersiar kabar hasil Rapid belum keluar, akan menambah rasa takut pemilih dan tidak mau datang ke TPS karena dianggap TPS tidak steril dari COVID-19. Lha ini kan bisa membuat jumlah pemilih turun. ” jelas YDN (nama inisial), anggota organisasi kepemudaan Pacitan, Senin (7/12/2020).

Sementara itu, ditemui oleh awak media, ketua KPPS Desa Mentoro, Samsudin menjelaskan, dirinya secara pribadi akan tetap melaksanakan tugas walaupun hasil belum keluar.

“Saya tetap melaksnakan tugas mas. Ya harapannya hasil bisa segera keluar jadi bisa tenang, tapi kalo hasil belum ya bagaimana lagi. Berisiko sih, tapi tetap datang saya,”ungkapnya.

Ditempat terpisah, pernyataan berbeda muncul dari anggota PPS desa mentoro, Ninik Dwi Hariyanti.

“Saya ragu mas. Kalau berisiko mending saya diam saja. Tapi kalau diam bagaimana saya sudah kontrak,”kata dia.

Belum keluarnya hasil Rapid test untuk wilayah Kabupaten pacitan dianggap sangat berisiko bagi masyarakat dan juga penyelenggra pemilihan, sebab hal ini bisa memicu penyebaran COVID-19 di kabupaten Pacitan.

“Pantauan saya, di kota lain seperti Ponorogo yang juga melaksnakan Pilkada, hasil Rapid sudah keluar, dan ada beberapa anggota KPPS yang reaktif kemudian diisolasi, langsung swab dan menunggu hasil swab. Lha smentara di Pacitan sampai dengan hari ini belum keluar. Terus kalau ada yang reaktif mau diapakan, ini sangat berisiko,” ujar Agus, salah satu kontributor stasiun televisi nasional, yang juga anggota perwakilan penegak disiplin COVID-19 BNPB perwakilan media daerah.

Perlu diketahui jumlah anggota KPPS dan PPS di kabupaten Pacitan adalah 11691 orang , yang akan tersebar di 1299 TPS di 12 kecamatan, dengan jumlah pemilih tetap 466.441 jiwa.

“Jika KPU tidak segera bertindak maka Pacitan akan berpotensi menjadi zona hitam penyebaran COVID-19 di Indonesia,” pungkas Agus pada pewarta.

Pewarta: Julian Tondo
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.