Pemerhati Pendidikan di Pacitan: KBM Tatap Muka Tidak Bisa Digantikan

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi siswa SD di Pacitan tampak antusias mengerjakan soal US. (Foto : Doc. Info Pacitan)
Ilustrasi siswa SD di Pacitan tampak antusias mengerjakan soal US. (Foto : Doc. Info Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Pemerhati pendidikan Kabupaten Pacitan, Nariyanto menilai kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka dengan guru tidak bisa digantikan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam jaringan (daring) seperti saat ini.

Menurut pria yang juga Guru SDN Sendang I Kecamatan Donorojo ini, guru memiliki peran sangat penting dalam proses pembelajaran. Sehingga, kata dia, guru tidak dapat digantikan oleh siapapun.

“Pertama, guru tidak dapat digantikan oleh siapapun. Mengapa? Artinya pembelajaran untuk anak didik memang guru yang sangat berperan, selain ilmunya, juga kedekatan emosi serta karakter. Makna yang lebih dalam, pembelajaran akan tersampaikan harus menggunakan panca indera yang ada, mata, meraba, mendengar, empati dan sebagainya,”kata Nariyanto, saat dihubungi Pacitanku.com, Jumat (16/10/2020).

Nariyanto yang merupakan guru berprestasi di Pacitan dengan karya ciptaanya “Belut Gaib” ini juga mengungkapkan, fasilitas teknologi apapun saat ini untuk membantu pembelajaran, juga dianggap kurang efektif.

“Kedua, mas (wartawan, red), fasilitas teknologi saat ini, apapun sebagai biang tidak terkomunikasinya segala info yang tepat, contoh HP baru pun juga banyak kendala, selain biaya tinggi juga materi hanya beberapa persen tersampai, apalagi sulitnya jaringan,”tukasnya.

Sehingga, dengan sejumlah latar belakang itu, Nariyanto mendorong agar KBM secara tatap muka dengan masuk sekolah bisa dilaksanakan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

“Solusinya kalu saya segera masuk sekolah dengan protokol kesehatan.  Kedua kejelasan tentang pandemi ini yang sebenarnya . Transparansinya Selain itu warga Pacitan sebenarnya situasinya tidak seperti di daerah lain, yaitu hanya diwaspadai pekerja pulang kampung dan para wisatawan,”ujar alumni jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Nariyanto juga berharap KBM tatap muka dengan masuk sekolah bisa disegerakan. “Yang terakhir kita depankan dan disegerakan masuk agar generasi ini tidak terputus demi harapan generasi kita,”pungkasnya.

Sebelumnya, dorongan KBM tatap muka di Pacitan juga muncul dari Ketua Komisi II DPRD Pacitan Ronny Wahyono.

“Pada intinya, saya berharap agar pendidikan dasar dan menengah bisa dilakukan secara tatap muka, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,”kata Ronny saat dikonfirmasi, Rabu (14/10/2020) di Pacitan.

Namun, sebelumnya juru bicara gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) coronavirus disease 2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan Rachmad Dwiyanto pada Selasa (13/10/2020) kemarin meminta KBM secara tatap muka ditunda terlebih dahulu.

“Mengingat saat ini tren peningkatan kasus COVID-19 di Pacitan masih tinggi, sebaiknya untuk KBM (tatap muka, red) ditunda dulu,”kata Rachmad, Selasa siang.

“Memang pendidikan penting tapi kesehatan lebih penting. Sehingga perlu kesabaran sejenak ditunggu hingga penularan COVID-19 di Pacitan mereda,”imbuh pria yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pacitan ini.

Pewarta: Putro Primanto
Editor: Dwi Purnawan