Tren Kasus COVID-19 di Pacitan Meningkat, Sebaiknya KBM Tatap Muka Ditunda Dulu

oleh -0 Dilihat
Foto Ilustrasi: Siswa sekolah di Kecamatan Bandar, Pacitan sebelum masa pandemi. (Foto: Dwi Purnawan/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) coronavirus disease 2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan Rachmad Dwiyanto meminta kegiatan belajar (KBM) secara tatap muka ditunda terlebih dahulu. Hal itu menyusul masih tingginya kasus COVID-19 di Pacitan hingga Selasa (13/10/2020).

“Mengingat saat ini tren peningkatan kasus COVID-19 di Pacitan masih tinggi, sebaiknya untuk KBM (tatap muka, red) ditunda dulu,”kata Rachmad saat dihubungi Pacitanku.com, Selasa siang.

Menurut Rachmad, Pendidikan memang penting, tetapi kesehatan juga lebih penting.

“Memang pendidikan penting tapi kesehatan lebih penting. Sehingga perlu kesabaran sejenak ditunggu hingga penularan COVID-19 di Pacitan mereda,”ujar pria yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pacitan ini.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Pacitan Daryono mengatakan sekolah di Pacitan tengah mempersiapkan KBM tatap muka di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) pandemi global coronavirus disease 2019 (COVID-19).

“Prinsipnya sekolah telah melakukan persiapan-persiapan untuk pelaksanaan tatap muka, sesuai ketentuan protokol kesehatan,”kata Daryono, Senin (12/10/2020) kemarin.

Namun demikian, upaya untuk membuka kembali KBM tatap muka itu,kata Daryono,juga menunggu rekomendasi dari gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) COVID-19. “Itupun tergantung rekom gugus tugas, kalau misal disetujui semua kelas masuk, ya kami akan segera persiapkan,”pungkasnya.

Sebagai informasi, sejak Selasa (17/3/2020) lalu atau sekitar 7 bulan, semua siswa didik, mulai PAUD, TK, SD, SMP dan pendidikan luar sekolah di Pacitan melakukan sistem pembelajaran di rumah secara dalam jaringan (daring).

Sementara, data penambahan pasien COVID-19 di Pacitan ini tercatat jumlah akumulatif sebanyak 171, 113 diantaranya sembuh, 54 pasien dirawat dan 4 pasien meninggal dunia. Data juga menunjukkan angka penambahan pasien di bulan Oktober meningkat drastis sebanyak 62.

Pewarta: Putro Primanto
Editor: Dwi Purnawan