Terjadi ‘Ledakan’ Kasus Corona di Pacitan, 18 Warga Dinyatakan Positif Setelah Uji Swab

oleh -0 Dilihat
Jubir tim komunikasi publik GTPP COVID-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto saat konferensi pers, Selasa (7/7/2020). (Foto: Sulthan Salahuddin/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) coronavirus disease 2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan kembali merilis adanya penambahan jumlah kasus pasien terkonfirmasi COVID-19 dengan penambahan jumlah pasien pada Jumat (9/10/2020) sebanyak 18 kasus.

Juru bicara tim komunikasi publik GTPP COVID-19 Pemkab Pacitan, Rachmad Dwiyanto saat dikonfirmasi Jumat sore, membenarkan adanya penambahan kasus positif COVID-19 di Pacitan.

“Pada hari jumat 9 oktober 2020 kami mewakiliGTPP, memberikan informasi berkaitan dengan perkembangan COVID-19, sebelumnya mewakili GTPP mohon maaf sebesar-besarnya karena sampai dengan saat ini perkembangan COVID-19 di Pacitan belum bisa kami hentikan laju pertumbuhannya, belum bisa kami kendalikan. Terbukti pada hari ini dengan persaaan amat sedih, kami mewakili gugus, mengabarkan penderita COVID-19 bertambah 18 orang,”jelas Rachmad.

Lebih lanjut, Rachmad mengungkapkan, 18 pasien yang positif tersebut merupakan hasil swab terbaru yang dilakukan GTPP. “Itu hasil swab yang kemarin, inipun masih 50% yang keluar, kira -kira dari hasil swab yang dilakukan dari GTPP kemarin,”tandasnya.

Rachmad kemudian merinci 18 pasien tersebut diantaranya yang pertama adalah seorang laki-laki umur 10 tahun, berasal dari kecamatan Pacitan.

“Klaster tertular dari keluarga yang sebelumnya dinyatakan confirm, yang kedua laki-laki usia 35 tahun, alamat kecamatan Pacitan, sama, dengan yang pertama tadi, tertular dari pasien yang sudah dinyatakan confirm lebih dahulu, yang ketiga laki-laki juga, usia 16 tahun, alamat kecamatan Pacitan, sama, kontak erat dengan pasien yang confirm lebih dahulu,”jelasnya.

Kemudian, imbuh Rachmad, yang keempat adalah seorang perempuan usia 34 tahun dengan alamat dari kecamatan Ngadirojo, dimana yang bersangkutan adalah kontak erat dengan pasien yang dinyatakan confirm terlebih dahulu.

“Yang kelima laki-laki 72 tahun dari Ngadirojo, sama dengan pasien sebelumnya, ada riwayat kontak erat, yang keenam perempuan berusia 29 tahun alamat kecamatan Pringkuku sama dengan pasien sebelumnya, riwayat kontak erat dengan pasien yang sudah dinyatakan positif sebelumnya,”ungkap pria yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pacitan ini.

Kemudian, yang ketujuh, kata Rachmad, adalah perempuan berusia 40 tahun dengan alamat dari kecamatan Tegalombo. Dimana yang bersangkutan memiliki riwayat tertular dari pasien yang sudah dinyatakan positif terlebih dahulu.

“Yang kedelapan perempuan juga, umur 28 tahun alamat kecamatan Tegalombo klaster sama dengan pendahulunya ada penularan dari pasien yang sudah dinyatakan positif, yang ke-9 perempuan lagi, berusa 15 tahun beralamatkan di kecamatan Pacitan, sama tertular dari pasien yang confirm terlebih dahulu,”papar dia.

Kemudian, yang ke-10 adalah perempuan berumur 27 tahun, dengan alamat di kecamatan tegalombo, dimana yang bersangkutan memiliki kontak erat dari pasien yang sudah dinyatakan positif terlebih dahulu.

“Ke 11 laki-laki 33 tahun, alamat kecamatan Pacitan, riwayat ada kontak erat dengan pasien yang sudah positif, yang ke-12 perempuan usia 27 tahun alamat kecamatan Arjosari, sama, riwayat adalah penularan dari kontak yang dinyatakan positif,”tukasnya.

Selanjutnya, yang ke-13, imbuh Rachmad, adalah seorang perempuan 45 tahun dengan alamat dari kecamatan kebonagung, dimana terjadi penularan dari keluarga ataupun kontak dengan pasien yang sudah dinyatakan confirm.

“Ke14 perempuan usia 40 tahun kecamatan Pacitan, sama, kontak erat dengan penderita yang sudah dinyatakan positif, yang ke-15 perempuan 25 tahun kecamatan punung kelompok klaster ada riwayat pelaku perjalanan Jakarta,”jelas Rachmad.

Pasien ke-16, imbuh Rachmad, berusia 26 tahun alamat kecamatan Nagdirojo, riwayat adalah tertular dari keluarga yang sudah dinyatakan konfirm terlebih dahulu,

“Ke-17, seorang pasien berusia 57 tahun, yang bersangkutan KTP dari Jakarta Barat dengan alamat domisili adalah tulakan, klaster adalah pelaku perjalnana Jakarta, terakhir pasien ke-18 perempuan usia 43 tahun alamat dari kecamatan punung, yang bersangkutan memiliki riwayat pelaku perjalanan ini,”papar Rachmad.

Dengan bertambahnya pasien di Pacitan, total kasus terkonfirmasi sejak kasus pertama pada bulan April lalu di Pacitan mencapai 161.

“Terakhir 143 ditambah 18 kemudian yang sembuh masih tetap 106 dan yang meninggal ada 4, sehingga yang dirawat adalah sebanyak 50. Ini yang menjadi perhatian kita semuanya, sehingga sekali lagi kewaspadaan kita dibutuhkan agar tidak terjadi penularan lebih lanjut,”pungkasnya.

Pewarta: Sulthan Salahuddin
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.