Kasus Positif Corona di Pacitan Kembali Bertambah 1, Total Pasien Dirawat 10 Orang

oleh -0 Dilihat
Juru bicara percepatan penanganan COVID-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto. (Foto: Dwi Purnawan)

Pacitanku.com, PACITAN – Gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) coronavirus disease 2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan kembali merilis adanya penambahan jumlah kasus pasien terkonfirmasi COVID-19.

Juru bicara tim komunikasi publik GTPP COVID-19 Pemkab Pacitan, Rachmad Dwiyanto saat dikonfirmasi pada Rabu (30/9/2020) sore membenarkan adanya penambahan kasus positif COVID-19 di Pacitan.

“Iya mas (wartawan, red), ada tambahan 1 orang, pelaku perjalanan,”kata Rachmad.

Lebih lanjut, Rachmad mengatakan, rincian penambahan kasus positif COVID-19 di Pacitan berasal dari Kecamatan Tulakan tersebut berjenis kelamin laki-laki.

”Laki-laki usia sekitar 24 tahun, dari Kecamatan Tulakan mas (wartawan, red),”tandasnya.

Dengan penambahan 1 pasien konfirmasi positif tersebut, kini total kasus konfirmasi COVID-19 di Pacitan sejak kasus pertama berjumlah 109 kasus. Adapun rinciannya 96 pasien sembuh, 10 pasien aktif dan masih dirawat dan meninggal 3 pasien. Angka kesembuhan pasien COVID-19 di Pacitan kini berada pada kisaran 88,1 persen.

Adapun rincian pasien konfirmasi positif masing-masing berasal dari Desa Bangunsari, Kecamatan Bandar 1 orang, Desa Cemeng Kecamatan Donorojo 1 orang, Desa Pagerejo dan Desa Wiyoro Kecamatan Ngadirojo masing-masing 1 orang.

Kemudian Desa Banjarsari dan Kelurahan Sidoharjo, Pacitan masing-masing 1 orang. Selanjutnya dari Desa Pringkuku dan Desa Tamanasri Kecamatan Pringkuku masing-masing 1 orang, Desa Kemuning Kecamatan Tegalombo 1 orang dan dari Desa Bungur Kecamatan Tulakan 1 orang.

Dengan kondisi tersebut, Rachmad kembali mengingatkan masyarakat Pacitan untuk secara sadar melaksanakan protokol kesehatan (Prokes).

“Yang penting adalah 3 M, bagaimana kita selalu disiplin memakai masker, kedua disiplin untuk mencuci tangan pakai sabun, yang ketiga disiplin untuk menjaga jarak berinteraksi sosial dengan masyarakat,”jelasnya.

Selain itu, kata Rachmad, kalau tidak ada kebutuhan yang amat sangat mendesak agar menghindari perjalanan ke luar kota.

“Apalagi bepergian ke daerah yang jadi episenter, sekarang kasus nasional rata-rata per hari di atas 4 ribu kasus, tentu ini membuat kita prihatin dan kita masih dibayang-bayangi COVID-19, sehingga tidak ada kata lain dengan disiplin protokol kesehatan, karena hanya disiplin protokol kesehatan yang dapat mencegah COVID-19,”pungkasnya.

Pewarta: Dwi Purnawan