Menuju Era AKB, UNS Dampingi Pramuwisata Goa Gong Pacitan Tingkatkan Kapasitasnya

oleh -0 Dilihat
GEMBLENG PEMANDU WISATA. Tim dari UNS saat menggelar peningkatan kapasitas pemandu wisata, Selasa (15/9/2020). (Foto: Sulthan Salahuddin/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PUNUNG – Program Studi D3 Usaha Perjalanan Wisata Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret (UNS) Kota Surakarta menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Agenda bertajuk “Peningkatan kapasitas pemandu wisata Goa Gong di masa pandemi COVID-19” tersebut digelar pada Selasa (15/9/2020) di kawasan wisata Goa Gong, Desa Bomo, Kecamatan Punung.

Ketua pengabdi mandiri penugasan D3 Usaha Perjalanan Wisata UNS, Tomi Agfianto mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai salah satu tanggung jawab Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Ini adalah bentuk dari pengabdian kepada masyarakat, dimana karena kami dari program studi D3 Usaha Perjalanan Wisata memberikan kontribusi di dunia pariwisata di sekitar kita, maupun yang terdampak dengan adanya COVID-19,”ujarnya, saat dikonfirmasi Pacitanku.com.

Lebih lanjut, pria yang merupakan Dosen UNS itu mengatakan sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat tersebut adalah pemandu wisata di salah satu destinasi pariwisata di Kabupaten Pacitan yaitu goa Gong.

“Harapannya, dengan kegiatan kali ini pemandu wisata itu dapat meningkatkan kapasitas mereka dalam melakukan kepemanduan kepada wisatawan, kapasitas mereka ini tidak hanya di masa normal saja tetapi juga di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal,”ujar pria yang berasal dari Kecamatan Donorojo, Pacitan ini.

GEMBLENG PEMANDU WISATA. Tim dari UNS saat menggelar peningkatan kapasitas pemandu wisata, Selasa (15/9/2020). (Foto: Sulthan Salahuddin/Pacitanku.com)

Disisi lain, dia berharap para pemandu wisata yang hadir dalam peningkatan kapasitas tersebut bisa lebih kompeten dalam memberikan kepemanduan dan kepuasan kepada wisatawan yang menggunakan jasa pemandu.

“Untuk pesertanya, jadi kemarin kita menyesuaikan apakah dari dinas  di Pacitan ini dalam masa new normal ada maksimal kapasitas maksimal untuk mengumpulkan massa, ternyata bukan kuantitas tetapi kesesuaian kegiatan kita yaitu harus menerapkan protokol kesehatan, kemudian kita sampaikan kepada kelompok pemandu wisata, dan jumlah pesertanya 25,”pungkasnya.

Sementara, Kepala Desa Bomo, Suratmi mengaku senang dengan digelarnya kegiatan peningkatan kapasitas pemandu wisata Goa Gong tersebut.

“Kami sangat berterimakasih mas Tomi dan teman-teman dari UNS, kepedulian terhadap kami, karena kami selaku pemerintah maupun pemanfaat yang ada di Goa Gong sangat minim sekali pengetahuan tentang pariwisata, dengan adanya ilmu yang diberikan beliau-beliau ini Insyaallah berkah dan Insyaallah memberikan kesejahteraan kepada kami semuanya,”jelasnya.

GEMBLENG PEMANDU WISATA. Tomy, Dosen UNS saat menggelar peningkatan kapasitas pemandu wisata, Selasa (15/9/2020). (Foto: Sulthan Salahuddin/Pacitanku.com)

Lebih lanjut, Suratmi berharap, pihaknya, terutama kepada kepala UPT dan teman-teman petugas untuk lebih percaya diri dan mendisiplinkan diri.

“Ayo kita semuanya percaya diri, ayo mendisiplinkan diri, kita harus punya rasa tanggung jawab, bukan hanya sekedar bekerja dan bagaimana biar semuanya aman,”tandasnya.

Senada dengan Suratmi, salah satu pemandu wisata Goa Gong, Eti mengapresiasi kegiatan tersebut, karena  sangat terbantu dengan penambahan wawasan terkait kemampuan mereka di bidang pemandu wisata.

Selain itu, Eti juga berharap teman-teman dari UNS bisa menyampaikan keluhan atau harapan terkait masa depan dari para pemandu wisata.

“Dengan begitu masyarakat lokal bisa mendapatkan rezeki lebih dan berharap untuk diberi pelatihan atau sertifikasi tambahan terkait pemandu wisata,”tandasnya.

Disisi lain, Eti juga berharap para pengunjung bisa diwajibkan untuk dipandu oleh pemandu wisata lokal, sehingga bisa memantau dan mengawasi para pengunjung untuk tidak sembarangan berada di dalam Goa.

“Para pemandu wisata juga setuju apabila pengunjung wisata dibatasi per harinya sehingga keaslian goa tetap bisa dikontrol dengan ketentuan setiap pengunjung atau rombongan pengunjung harus didampingi oleh pemandu lokal, tour leader atau penyedia jasa wisata dari luar daerah wajib menggunakan pemandu lokal,”pungkasnya.

Kegiatan tersebut diisi dengan sosialisasi dan penyuluhan sapta pesona dalam industri pariwisata di masa pandemi dengan narasumber Jimmi Sandi P.

Selanjutnya kemudian sosialisasi dan pelatihan kepemanduan ekowisata dengan narasumber Nanang Wijayanto.

Setelah kegiatan juga dilakukan simulasi langsung di lapangan bersamaan dengan agenda dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pacitan dan gugus tugas terkait pelatihan dan kegiatan persiapan pra simulasi pembukaan lokasi wisata Goa Gong.

Pewarta: Sulthan Salahuddin
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.