Pasien Terkonfirmasi Positif Corona di Pacitan Tambah 6, Mayoritas Pelaku Perjalanan

oleh -1 Dilihat
Juru bicara satgas penanganan COVID-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto. (Foto: Sulthan Salahuddin)

Pacitanku.com, PACITAN – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) coronavirus disease 2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan kembali menyampaikan penambahan jumlah kasus penderita COVID-19 di Pacitan. Tak tanggung-tanggung, pada Sabtu (5/9/2020), pasien COVID-19 di Pacitan bertambah enam orang.

“Kembali gugus tugas menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya karena hingga Sabtu (5/9/2020) ini belum bisa mengerem laju penambahan pasien terkonfirmasi COVID-19 di Pacitan, hal itu disebabkan karena pada hari ini,  kemarin sore tepatnya terjadi penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 ada 6 orang,”kata juru bicara tim komunikasi publik GTPP COVID-19 Pemkab Pacitan Rachmad Dwiyanto, dalam konferensi pers virtualnya, Sabtu sore.

Rachmad mengatakan, total penambahan kasus terkonfirmasi positif pada sepekan ini total 9 orang, sehingga total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sejak kasus pertama di Pacitan menjadi 93 orang.

“Yang sebelumnya pada kamis kemarin juga ada penambahan 3 orang kasus terkfonfirmasi, sehingga pada sepekan terakumulasi 9 . Total penderita COVID-19 di Pacitan menjadi 93 orang, dan dari 93 orang 79 sembuh, dan 12 dirawat, yang meninggal 2 orang,”ujar pria yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Disokminfo) Pacitan ini.

Rachmad kemudian merinci, dari penambahan enam pasien tersebut, yang eprtama dan kedua adalah dua orang pelaku perjalanan yang kontrak di Desa Bangunsari, Kecamatan Pacitan.

“Karena tugasnya sering keluar kota, KTP nya Sidoarjo, yang ketiga 1 orang dari Arjowinangun, ada Riwayat keluarga dengan pasien yang kapan lalu dinyatakan positif,”tandasnya.

Pasien keempat, imbuh Rachmad, adalah satu orang dari Desa Ploso Tegalombo, yang masuk dalam kategori pelaku perjalanan.

“Yang kelima dari desa Ngumbul Tulakan, ini belum ditentukan apakah dari pelaku perjalanan atau klaster lain, saat ini masih ditracing, yang terakhir 1 orang dari Desa Sooka Punung, yang bersangkutan ditengarai ada riwayat perjalanan,”paparnya.

Dengan rincian penambahan pasien tersebut, Rachmad memastikan hampir semua yang terkonfirmasi ini adalah pelaku perjalanan.

“Kembali GTPP menghimbau kepada masyarakat, kalua tidak ada hal yang mendesak dan perlu hindari pergi ke luar kota, apaagi pada kota-kota yang ditengaari zona merah, dari 6, lima yang terdeteksi dari pelaku perjalanan. Sehingga secara umum untuk perlaku perjalanan menajdi pos yang cukup siginifikan penyebab penderita COVID-19 di Pacitan,”jelas dia.

Dengan bertambahnya penderita COVID-19 di Pacitan, Rachmad menuturkan angka kesembuhan turun dari yang semula 90 persen kini menjadi 84,9 persen. “Ini menjadi kewaspadaan untuk masyarakat,”tukasnya.

“Sampai dengan saat ini belum ada vaksin belum ada obat karena masih ada uji klinis, sehingga dibutuhkan waktu beberapa bulan lagi, senyampang dengan waktu menunggu berhasilnya uji klinis dari vaksin maupun obat dari COVID-19 sementara yang bisa dijalankan masyarakat mau tidak mau adalah wajib untuk melaksanakan protokol kesehatan,”jelasnya.

Diharapkan, kata Rachmad, masyarakat secara sadar melaksanakan protokol kesehatan. Hal itu bukan paksaan tapi ini justru menjadi kebutuhan.

“Karena kita dengan menjalankan protokol kesehatan hanya itulah satu-satunya cara untuk mengeliminir atau mengurangi penyebaran kasus COVID-19 di Kabupaten Pacitan. Protokol kesehatan banyak, yang penting adalah 3 M, bagaiamana kita selalu disiplin memakai masker, kedua disiplin untuk mencuci tangan pakai sabun, yang ketiga disiplin untuk menjaga jarak berinteraksi sosial dengan masyarakat,”pungkasnya.

Editor: Dwi Purnawan

Video Pesan Jubir GTPP: Laksanakan 3M Cegah Virus

No More Posts Available.

No more pages to load.