Pacitan Lakukan Inovasi “Larumasi” Siasati Pembelajaran di Masa Pandemi

oleh -0 Dilihat
“Larumasi” atau kependekan dari layanan guru ke rumah siswa di masa pandemi. (Foto: Istimewa)

Pacitanku.com, PACITAN – Kabupaten Pacitan memiliki sejumlah inovasi pelayanan publik di masa new normal dan adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Inovasi yang pertama adalah “Gemar Sadur” yang merupakan kependekan dari gerakan masyarakat sadar surveilans, kemudian “Tisagaluh” yang perupakan kependekan dari tiap satu orang kader bertugas mengedukasi tiga atau lebih anggota keluarganya dan sepuluh rumah disekitarnya.

Satu lagi yang cukup menarik adalah inovasi di bidang pendidikan, yakni “Larumasi” atau kependekan dari layanan guru ke rumah siswa.

Menurut Bupati Pacitan Indartato, Larumasi ini berbentuk kunjungan guru ke rumah siswa. Hal itu, kata Indartato, dikarenakan karena sejumlah alasan.

“Ini di Pacitan tidak semuanya ada sinyal, dan yang kedua masalah yang kita hadapi tidak semuanya punya handphone, dan yang ketiga kehidupannya masih sangat memprihatinkan karena lapangan pekerjaan terputus, sehingga untuk beli pulsa yang lainnya sangat memberatkan,”kata Indartato, saat menjadi pembicara dalam webinar yang digelar oleh Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia, Sabtu (22/8/2020) lalu.

Berangkat dari persoalan itulah, akhirnya ada inovasi dari Dinas Pendidikan agar pembelajaran jarak jauh (PJJ) tetap bisa dilaksanakan, yakni “Larumasi.”

“Sehingga ada inovasi baru dari Dinas Pendidikan yakni menganjurkan pada bapak ibu gurunya datang ke rumah-rumah siswa yang dijangkau sehingga bisa belajar bersama-sama,”ujar dia.

Terpisah, Guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pucangombo I, Kecamatan Tegalombo, Herlina Savitri menyampaikan kegiatan “Larumasi” tersebut dilaksanakan setiap sepekan sekali.

“Pembelajaran jarak jauh, dilaksanakan kombinasi dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring),”kata dia, Rabu (26/8/2020).

Untuk PJJ daring, guru yang akrab disapa Lina ini mengatakan pihaknya menggunakan sarana Whatsapp Group untuk saling berkoordinasi antara guru dan siswa.

Sedangkan luring dilakukan melalui cara kunjungan belajar atau home visit. Dalam kunjungan belajar Larumasi tersebut, hanya dilaksanakan sekali dalam satu minggu.

“Dalam satu kelas siswa dibagi menjadi tiga kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima anak. Pembagian kelompok didasarkan pada letak rumah, jadi rumah yang saling berdekatan dijadikan satu kelompok, itupun dalam satu kelompok hanya mendapatkan waktu kurang lebih 90 menit atau 1,5 jam,”ujar dia.

Menurut Lina, jika ingin dilaksanakan pembelajaran full daring, masih belum memungkinkan karena keterbatasan sarana, utamanya dari pihak siswa.

“Jadi dengan kunjungan belajar sekali dalam seminggu akan lebih mempermudah guru untuk menyampaikan materi dan juga memberikan tugas kepada anak,”kata dia.

Saaat Lina melakukan kegiatan “Larumasi” dengan kegiatan pembelajaran di rumah siswa, kegiatan tersebut direkam oleh salah satu orang tua wali murid di Kecamatan Tegalombo dan mendapat apresiasi yang cukup baik.

Live streaming sendiri kemarin itu adalah inisiatif dari salah satu orang tua wali murid yang kebetulan memiliki usaha sound system, beliau ingin merekam dan membuat video pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru saat kunjungan belajar, ternyata video tersebut mendapatkan apresiasi yang cukup bagus dari para wali murid,”pungkasnya.

Pewarta: Dwi Purnawan

Recorder Streaming II Belajar mengajar ll Belajar Berkelompok II Lokasi rumah tua ll Guru.Bu Herlina