KPU Pacitan Terus Berupaya Maksimal Tingkatkan Partisipasi Masyarakat di Pilbup 2020

oleh -0 Dilihat
Logo Pilbup Pacitan 9 Desember 2020. (Foto: KPU Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Angka partisipasi masyarakat dalam Pilbup serentak di Pacitan, diprediksi masih sulit untuk menembus target nasional sebesar 77,5 persen.

Kordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, KPU Pacitan, Iwit Widhi Santoso, mengatakan, banyak hal yang memengaruhi rendahnya angka partisipasi masyarakat disetiap jenis pemilihan.

“Kita berupaya maksimal agar angka parmas kita bisa lebih tinggi dari pemilu-pemilu sebelumnya. Namun begitu, harapan tersebut memang perlu kerja ekstra dari semua komponen masyarakat. Bukan hanya penyelenggara pemilu, namun masyarakat diharapkan ikut berperan aktif dalam mensukseskan Pilbup nanti,” kata komisioner KPU yang akrab disapa Wiwit ini, Kamis (13/8/2020).

Menurut mantan wartawan senior sebuah media cetak terkemuka di Jatim ini, target nasional ditetapkan sebesar 77,5 persen. Namun khususnya di Pacitan, diharapkan paling tidak bisa mencapai 65 hingga 70 persen.

Banyak hal yang memengaruhi, angka parmas di Pacitan cenderung rendah. Selain persoalan letak geografis wilayah, juga banyaknya warga pemilih yang berada di perantauan.

Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) dan Sumber Daya Masyarakat (SDM) KPU Pacitan, Iwit Widhi Santoso.

“Target nasional 77, 5 persen. Namun di Pacitan, berkaca pada pemilu-pemilu sebelumnya, angka parmas sekitar 60 persen. Kita berharap di Pilbup tahun ini bisa mencapai 65-70 persen,” bebernya.

Sementara itu, untuk tahapan pencocokan dan penelitian dalam pemutakhiran data pemilih, sampai detik ini masih terus berjalan. Sebagaimana tahapan yang ada, kegiatan tersebut dilaksanakan sejak tanggal 15 Juli hingga 13 Agustus.

“Sebagaimana sumber dari Kemendagri yang disampaikan melalui KPU RI, jumlah data hasil sinkronisasi sebagai sumber pencocokan dan penelitian sebanyak 488.962 dan saat ini memang sudah banyak mengalami perubahan,”pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.