Ini Penjelasan IDI Tentang Tatanan Kebiasaan Baru dan Klaster Corona di Pacitan

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi tes Corona

Pacitanku.com, PACITAN –Tatanan kebiasaan baru ditengah wabah coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang dicanangkan pemerintah, diharapakan tidak menjadi salah kaprah bagi masyarakat. Saat ini, wabah virus SARS-CoV-2 masih mengintai.

Karena itu, masyarakat diharapkan lebih disiplin lagi dalam menerapkan porotokoler kesehatan. Terutama pakai masker saat melakukan interaksi sosial dan sesering mungkin cuci tangan pakai sabun (CTPS), sebelum menyentuh mulut, hidung, serta mata.

Demikian disampaikan koordinator tim medis penanganan COVID-19 di wisma atlet, dr Johan Tri Putranto, saat menggelar rilis pers, Rabu (22/7) malam.

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala UPT Puskesmas Gondosari, Kecamatan Punung ini mengatakan, selama masa pandemi COVID-19 berlangsung, ada empat karakter virus yang perlu diwaspadai masyarakat.

dr Johan Putranto IDI Pacitan.

Sebab, Kata dia, selama dua bulan masa pandemi berlangsung, ada empat klaster yang sudah menginfeksi 50 warga. Semua klaster, menurut Johan, memiliki agresivitas masing-masing.

Klaster transmisi dimaksud, yakni mulai klaster asrama haji Sukolilo, klaster Pondok Pesantren Al-Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, klaster perusahaan plat merah di kawasan timur dan klaster abu-abu.

“Dari beberapa klaster tersebut, transmisi perusahaan plat merah di kawasan timur yang memiliki agresivitas cukup tinggi. Bahkan ada pasien yang meninggal dari transmisi tersebut,” jelas Sekertaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pacitan ini.

Untuk itu, masyarakat diimbau lebih waspada, namun jangan terlampau panik. Johan berpesan, jauhi penyakitnya tapi jangan jauhi orangnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan