Cerita Sulastri, Pedagang Kantin Sekolah yang Usahanya Mandeg Terdampak Pandemi

oleh -1 Dilihat
Ilustrasi Corona

Pacitanku.com, PACITAN – Derita panjang masih dirasakan sejumlah masyarakat di Pacitan, seiring pendemi global coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang belum juga usai. Utamanya mereka yang bekerja sebagai pelaku usaha kantin sekolah.

Sampai detik ini, mereka masih belum bisa berjualan. Mengingat pemerintah masih memberlakukan metodologi pembelajaran dalam jaringan. Sehingga tak ayal, saat ini puluhan pelaku usaha tersebut lumpuh, untuk menjalankan roda perekonomiannya.

Disisi lain, pemerintah setempat dengan gugus tugasnya, belum menyampaikan satu bantuan pun, sejak wabah COVID-19 berlangsung awal Mei lalu. Hal tersebut seperti disampaikan Sulastri, salah seorang pedagang di kantin sekolah.

Ia mengaku, sampai detik ini belum pernah menerima bantuan apapun dari gugus tugas. “Sudah pernah kami sampaikan masalah ini, namun sampai sekarang belum turun bantuan,” ujarnya, Senin (20/7/2020).

Ia berharap, agar pemerintah daerah bisa memperhatikan nasib mereka dan rekan sejawatnya. “Kami berharap bisa ada bantuan,” tuturnya.

Sekedar informasi, pada tahap dua refoccusing dan realokasi anggaran penanganan COVID-19, Pemkab Pacitan telah mengalokasikan biaya tak terduga (BTT) senilai Rp 42 miliar lebih.

Namun demikian fakta di lapangan, masih ada saja masyarakat yang belum tersentuh bantuan. Padahal mereka juga ikut terdampak secara ekonomi dari wabah COVID-19 tersebut.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan