Serunya Telusur Jalan Tegalombo-Tulakan

oleh -51 Dilihat
Jembatan Tegalombo. (Foto: Dok Pacitanku.com)

Pacitanku.com, TEGALOMBO – Kali ini kita akan menelusuri salah satu jalur di Pacitan yang tentu memiliki hal unik dan menarik untuk di kupas. Ya, kali ini kita akan menelusuri jalur Tegalombo-Tulakan. Lalu apa saja yang menarik dari dua jalur ini?

Jalur Tegalombo Tulakan ini menghubungkan dua kecamatan besar di Pacitan, yakni Kecamatan Tegalombo dan Kecamatan Tulakan. Dan jika ditempuh dua jalur tersebut adalah 18,5 kilometer dari pusat kecamatan Tegalombo menuju ke pusat kecamatan Tulakan atau jika ditempuh dengan mobil, membutuhkan waktu sekitar 30-40 menit.

Secara administratif, dua jalur tersebut, melewati lima desa, dua desa di Kecamatan Tegalombo, yakni Desa Tegalombo dan Desa Kasihan, Desa Bubakan, Desa Losari dan Desa Bungur Kecamatan Tulakan. Selain itu, di jalur-jalur ini juga terdapat hal unik dan menarik, diantaranya tentu karena topografinya berada di pegunungan, akan banyak ditemukan jalan cukup ekstrem berupa tikungan tajam yang membutuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian untuk melewatinya.

Meskipun ada puluhan tikungan atau belokan tajam, namun ada beberapa yang menurut kami memiliki kerawanan cukup tinggi. Jika dari bawah, tepatnya dirunut dari pusat kota di Kecamatan tegalombo, tikungan pertama yang menurut kami cukup membutuhkan kehati-hatian adalah tikungan di dusun krajan, yang membutuhkan kewaspadaan. Kemudian yang kedua adalah tikungan Selang. Tikungan Selang ini masih masuk di Desa Tegalombo.

Tikungan Selang ini memiliki posisi jalan dengan derajat kemiringan mendekati 90 derajat. Dan ditambah posisinya habis menikung langsung menanjak.

Inilah yang menyebabkan tikungan Selang ini menjadi salah satu tikungan paling rawan di jalur ini. Tak jarang, utamanya bagi yang baru melintas, banyak terjadi kendaraan berhenti mendadak di tanjakan, apalagi saat tiba-tiba berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan.

Tikungan Selang Tegalombo. (Foto: Dok Pacitanku.com)

Sehingga, disarankan jika hendak melintas di tikungan ini, untuk memindah gigi kendaraan ke posisi paling rendah, dan juga jangan lupa untuk membunyikan klakson untuk memberikan kode bagi kendaraan yang berlawanan arah.

Tikungan selanjutnya yang juga lumayan membuat hati-hati dan perlu diwaspadai, meskipun secara umum banyak sekali di kawasan ini yang memiliki tikungan ekstrem, adalah satu tikungan di kawasan Dusun Sidomakmur, di RT 08, tepatnya di depan rumah warga Mbah Bonari. Di kawasan tersebut posisinya jika dari bawah menanjak cukup terjal dengan tanjakan cukup panjang, sekitar 1 kilometer, terhitung sejak depan masjid Al-Ikhlas di kawasan tersebut, sementara di bawah jalan merupakan rumah warga.

Tikungan selanjutnya terletak di turunan di Dusun Krajan, Desa Kasihan. Turunan ini menukik tajam dan langsung belok, sehingga membutuhkan kewaspadaan tinggi. Selain itu sejak dari atas, turunan juga cukup panjang sekitar 1 kilometer, sehingga membutuhkan kehati-hatian saat melewatinya, utamanya bagi yang baru pertama kali melintas.

Berikutnya yang merupakan titik ekstrem di kawasan jalur ini, beberapa titik di wilayah perbatasan Desa Kasihan dan Bubakan, di kawasan Pasar Bunder dan di wilayah Kalitelu, Desa Bubakan Kecamatan Tulakan. Yang disitu banyak terdapat tikungan dan tanjakan yang membutuhkan kehati-hatian saat melintas.

Tak melulu jalan ekstrem, di sepanjang jalur Tegalombo-Tulakan ini juga memiliki panorama kha pedesaan yang ngangeni. Karena posisinya jalur berada di dataran tinggi, menjadikan udara lebih sejuk  dan cenderung dingin, utamanya di wilayah Dusun Sidomakmur dengan Brakmilon sebagai puncak tertinggi di jalur ini. Namun jangan khawatir, panorama di beberapa titik juga menarik untuk dijadikan obyek fotografi.

Seperti misalnya di wilayah perbatasan antara Desa Kasihan dan Tegalombo, terdapat satu titik, dimana kita bisa mengabadikan momen, disitu Anda bisa menyaksikan panorama pegunungan, permukian warga dan pusat pemerintahan di Kecamatan Tegalombo, jalan Pacitan Ponorogo yang berkelok dan Sungai Grindulu.

Selanjutnya beranjak ke atas, panorama cukup indah lainnya berada di kawasan Dusun Krajan, Desa Kasihan, atau dekat dengan Brakmilon. Di kawasan tersebut ada bukit cakrawala dan di kawasan itu kita bisa menyaksikan keindahan panorama pegunungan di Pacitan.

Bukit cakrawala ini juga sudah dikelola oleh Pemerintah Desa setempat menjadi kawasan wisata.

Terus menuju ke wilayah Tulakan, panorama sawah dan jalan berliku, turunan dan tanjakan menjadi keindahan tersendiri yang bisa memanjakan mata Anda di kawasan Kalitelu, Desa Bubakan, Tulakan.

Kalitelu Bubakan. (Foto: Dok Pacitanku)

Di sepanjang jalur ini, kita juga akan menemukan beberapa titik kumpul yang menjadi favorit. Dimulai yang pertama tentunya di kawasan sekitaran balai desa Tegalombo dan juga masjid Baitushomad Tegalombo.

Masjid Baitusshomad adalah masjid yang dikenal dengan masjid kopi jujur di kawasan tersebut, sekaligus menjadi rest area bagi masyarakat yang kelelahan.

Kemudian menuju ke atas di kawasan Brakmilon di Dusun Sidomakmur, Desa Kasihan, kemudian berlanjut ke kawasan depan balai desa Kasihan. Titik kumpul berikutnya di pertigaan Desa Bubakan, Losari dan di pusat kecamatan Tulakan.

Selain beberapa hal yang sudah disebutkan tersebut, jalur ini juga menjadi salah satu saksi bisu perjuangan Jenderal Soedirman, terutama saat menjalani perang gerilya 107 hari di Pacitan. Rute gerilya Jenderal Soedirman melewati jalur ini, yakni di Desa Kasihan, di kawasan Pringapus. Di kawasan tersebut, kini masih ditemukan jejak bersejarah yang ada di kawasan tersebut.

Nah, ada lagi nih teman-teman. Kalau untuk pasar di sepanjang jalur ini ada juga pasar desa di Bunder, Glagahombo Desa Kasihan dan Pasar Tulakan yang terletak di pusat kecamatan Tulakan di Desa Bungur.

Dikarenakan pasaran di dua kecamatan, yakni Kecamatan Tulakan ini Kliwon, dan pasaran di Tegalombo adalah pasaran Wage, maka di dua hari tersebut, utamanya yang pasaran Wage, menjadi salah satu hari tersibuk di jalur ini. Di hari pasaran Wage, banyak kendaraan lalu lalang, khusunya dari arah Tulakan menuju ke Tegalombo untuk menuju ke pasar di Tegalombo.

Bungur Tulakan. (Foto: Dok Pacitanku)

Demikian teman-teman telusur jalur kali ini. Mungkin kurang detil, tapi setidaknya bisa memberikan gambaran tentang salah satu jalur sibuk yang menghubungkan transportasi dan perekonomian antara dua kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Tulakan dan Tegalombo.

Video Serunya Telusur Jalur Tegalombo-Tulakan