Gugus Tugas Terus Kembangkan Tracing Terhadap 1 Pasien Positif Corona dari Kecamatan Pacitan

oleh -0 Dilihat
Juru bicara percepatan penanganan COVID-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto. (Foto: Dwi Purnawan)

Pacitanku.com, PACITAN – Sebaran coronavirus disease 2019 (COVID-19) dari transimisi lokal wilayah Kota Pacitan, perlu perhatian ekstra. Sebab, dari 66 warga yang dilakukan rapid diagnostic test (RDT), enam orang diantaranya reaktif.

Sekedar informasi, satu pasien COVID-19 yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) dari wilayah Kecamatan Pacitan, selain bertugas sebagai pegawai negeri, yang bersangkutan juga membuka pengobatan alternatif.

Sebelum yang bersangkutan dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan uji swab, dikabarkan banyak menerima pasien untuk bekam.

Bahkan diperoleh informasi, pasien COVID-19 confirm tersebut, juga pernah datang ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) guna mengurus administrasi kependudukan. Namun hingga berita ini ditulis, belum diperoleh konfirmasi dari Kepala Dispendukcapil Pacitan, Supardiyanto.

Juru bicara tim komunikasi publik gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) COVID-19  Pemkab Pacitan Rachmad Dwiyanto mengatakan, saat ini tim tracing terus mengembangkan pelacakan.

Meski diakuinya, kalau dari 66 warga yang dilakukan RDT, enam orang diantaranya hasilnya reaktif.

“Enam orang tersebut diduga pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19. Malah satu dari ke enam tersebut, pimpinan dari salah satu perusahaan daerah. Begitupun dengan anak kandungnya yang bertugas di salah satu OPD Pemkab Pacitan,” jelasnya.

Karena itu, Rachmad meminta masyarakat jangan sampai lengah. Sebab saat ini di Pacitan belum bisa melaksanakan tatanan kenormalan baru. Mengingat statusnya masih zona kuning, dan kemungkinan penambahan pasien positif COVID-19 masih akan terjadi.

“Yang utama selalu pakai masker dan sesering mungkin cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir. Selain itu, jaga jarak fisik dan hindari berkerumun,”pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.