Kawasan Wisata di Pacitan Dibuka, Gugus Tugas Pasang Kuda-Kuda

oleh -0 Dilihat
Keindahan pesona Pantai Klayar. (Foto: Arif Sasono)
Tempat Wisata Pacitan, Keindahan pesona Pantai Klayar. (Foto: Arif Sasono)

Pacitanku.com, PACITAN – Tak lama lagi, seluruh kawasan wisata di Kabupaten Pacitan, akan kembali beroperasi. Selain itu, tempat hiburan dan perhotelan juga akan dibuka.

Akan tetapi, belakangan jumlah pasien positif COVID-19 di Jatim mengalami ledakan. Hal tersebut yang membuat gugus tugas percepatan penanganan COVID-19, harus ekstra waspada. Mengingat, penyebaran coronavirus berpotensi besar terjadi di Pacitan, seiring akan dibukanya kawasan wisata dan tempat hiburan.

Juru bicara tim komunikasi publik penanganan COVID-19 Pemkab Pacitan Rachmad Dwiyanto mengatakan, gugus akan mengevaluasi segala aspek secara jeli.

Utamanya terhadap empat aspek utama. Yaitu kesehatan, kebersihan, keamanan dan keselamatan. 

“Sehingga ketika nanti telah diputuskan kawasan wisata dibuka untuk umum, sudah terjamin ke empat faktor tersebut. Termasuk di dalamnya adalah keterlibatan para pedagang di kawasan wisata,” ujarnya, Kamis (25/6).

Tidak hanya para pedagang saja yang menjadi prioritas perhatian, tetapi semua yang terlibat dalam industri wisata harus bertanggung jawab terhadap kemungkinan penularan COVID-19 di kawasan wisata.

“Kami berharap tidak akan muncul kluster penularan COVID-19 di kawasan wisata. Semua kajian dan evaluasi tersebut dilalukan agar wisata bisa berjalan dengan save dan bebas penularan COVID-19,” harap Rachmad.

Yang harus diperhatikan, salah satunya yaitu perlunya pemahaman, kesadaran serta disiplin yang tinggi dalam menjalankan protokol kesehatan serta sarana prasarana protokol kesehatan harus memadai.

“Tentunya dibutuhkan sosialisasi kesiapan wisata yang masif dan terus menerus agar tujuan dari pembukaan akses wisata, yaitu peningkatan ekonomi bisa berjalan dan semuanya terbebas dari covid 19. Dua faktor ini yang harus gugus tugas laksanakan dalam menyongsong era new normal termasuk dibukanya kawasan wisata serta industri pendukung lainnya. Yaitu ekonomi dan kesehatan,” tandasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan