Ponpes Tremas Pacitan Belum Laksanakan KBM di Era New Normal

oleh -1 Dilihat
Siap New Normal. Gus Lukman Ponpes Tremas saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Pondok Pesantren Tangguh Covid-19, Senin (15/6/2020). (Foto: Sulthan Salahuddin)

Pacitanku.com, ARJOSARI – Meski pemerintah sudah menerapkan tatanan kehidupan normal baru ditengah pandemi global coronavirus disease 2019 (COVID-19), namun kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren Tremas, Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, belum berjalan.

Salah satu pengasuh pondok pesantren terbesar di Asia Tenggara itu, KH Luqman Al Hakim Haris Dimyati, mengatakan, pihaknya masih harus mempertimbangkan berbagai aspek, sebelum kembali menerima para santri guna melaksanakan kegiatan belajar mengajar, ditengah wabah COVID-19 tersebut.

Selain mempertimbangkan aspek kesehatan dan keselamatan, Pondok Pesantren Tremas, juga akan mempertimbangkan aspek-aspek krusial lainnya, yang berkaitan dengan penanganan COVID-19 ini.

“Kita ingin benar-benar safety dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Karena itu, kami masih harus kordinasikan lagi dengan gugus tugas, pemkab, elemen pendidik dan juga Forkopimda, sebelum memulai lagi kegiatan belajar mengajar di pondok. Sehingga keputusan nantinya akan sangat kaffah,”ujar kyai yang akrab disapa Gus Lukman ini, usai mengikuti kegiatan pengukuhan Pondok Pesantren Tangguh COVID-19, bersama Bupati Indartato dan Forkompinda, Senin (15/6).

Gus Lukman kembali menegaskan, dengan berbagai pertimbangan itulah, sehingga sampai saat ini Pondok Pesantren Tremas, masih belum menerima kepulangan ribuan santri.

“Kita pastikan dulu, setelah semuanya ready, protokol kesehatan dijamin bisa terlaksana, baru para santri akan kita undang kembali,”tutur kyai karismatik ini, saat dikonfirmasi pewarta.

Lebih lanjut, Gus Lukman menggungkapkan, selama masa pendemi COVID-19 berlangsung, sedikitnya memang ada tiga ratusan santri dan santriwati yang masih tetap tinggal di pondok. Menurutnya, itu sudah menjadi tradisi sejak bertahun-tahun silam.

“Secara akumulatif, jumlah santri yang mondok di Pesantren Tremas, ada sekitar empat ribuan orang,”pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan