Diterjang Longsor, Jalan Nawangan-Pakisbaru tak Bisa Dilewati Kendaraan

oleh -5 Dilihat
LONGSOR. Babinsa saat mendatang lokasi longsor di Nawangan, Selasa (26/5/2020). (Foto: Istimewa)

Pacitanku.com, NAWANGAN – Kejadian bencana alam tanah longsor kembali terjadi wilayah Pacitan. Kali ini kejadian bencana alam tanah longsor tersebut terjadi pada Selasa (26/5/2020) sekitar pukul 15.00 WIB di RT/RW 01/II Dusun Krajan, Desa Jetis Lor, Kecamatan Nawangan, Pacitan.

Komandan Rayon Militer (Danramil) 0801/05 Nawangan, Kapten Kav Subari Selasa sore mengatakan akibat kejadian tanah longsor tersebut mengakibatkan Jalan yang menghubungkan antara Nawangan dan Desa Pakisbaru tertutup meterial longsoran, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.

Subari mengatakan, awal kejadian bencana alam tersebut berawal saat pada Selasa siang, sekitar pukul 12.00 WIB, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut.

“Pukul 15.00 WIB, terjadi tanah longsor yang menutup badan jalan raya Nawangan-Pakis Baru tepatnya di RT/RW 01/II Dusun Krajan, Desa Jetis Lor Kecamatan Nawangan, sehingga menyebabkan arus lalu lintas terhambat dan tidak bisa dilewati roda dua maupun roda empat,”katanya.

Subari mengatakan tak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Namun badan tertutup material longsoran tanah. Dan sampai Selasa petang, arus lalu lintas belum bisa dilewati kendaraan.

“Tindakan yang dilakukan, Serda Suryo Giri Babinsa Koramil 0801/05 Nawangan bersama aparat Desa dan Kecamatan Nawangan menuju TKP, kami juga melaksanakan kordinasi dengan Dinas PU untuk mendatangkan alat berat untuk membersihkan longsoran sehingga jalan bisa dilewati lagi,”jelasnya.

Subari mengatakan, kejadian tanah longsor tersebut terjadi karena kontur tanah yang labil akibat guyuran hujan. Selain itu, posisi lereng berada di atas badan jalan, sehingga tidak mampu menahan beban sehingga terjadi longsor.

“Kami imbau kepada pengguna jalan agar tetap waspada dan berhati-hati dikarenakan cuaca masih hujan kemungkinan masih ada longsoran dikarenakan daerah pegunungan,”pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan