Cerita Ronny Wahyono: Meski Sedih tak Bisa Sungkem Ibunda, tapi Saat ini Imbauan Pemerintah Lebih Utama

oleh -8 Dilihat
Ketua Komisi II DPRD Pacitan Ronny Wahyono.

Pacitanku.com, PACITAN –  Masa pandemi global coronavirus disease 2019 (COVID-19), juga dirasakan bakal calon Bupati Pacitan, Ronny Wahyono. Politikus Partai Demokrat ini, harus rela untuk tidak mudik ke Jakarta, saat lebaran nanti.

Sekedar informasi, Ronny merupakan putra kandung mantan Bupati Pacitan, H. Suyono. Selama masa kepemimpinan almarhum, keluarga memang sempat hijrah ke Pacitan. Terutama ibundanya, Ny Purwati, yang begitu tulus dan setia mendampingi suaminya, H Suyono, selama menjabat sebagai orang nomor satu di Pemkab Pacitan.

Namun disangka panas sampai petang, kiranya hujan turun tengah hari. H. Suyono wafat sebelum menyelesaikan masa tugasnya sebagai Bupati Pacitan kala itu. Ia divonis menderita sirosis hati stadium lanjut, hingga akhirnya berpulang saat menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit yang ada di Beijing, China.

Semenjak itulah, keluarga besar Ronny Wahyono, akhirnya kembali berhijrah ke Jakarta. Sebab sejak muda dulu, H Suyono merintis karir sebagai seorang pengusaha di Jakarta.

Sebelum menjabat sebagai Bupati Pacitan, almarhum sempat mengendalikan sejumlah perusahaan properti besar di Batavia. Ia pun juga dipercaya sebagai nahkoda Persatuan Warga Pacitan (PWP), di Jakarta.

Di era pemerintahan Presiden ke enam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), almarhum Suyono, banyak punya jasa dalam membesarkan Partai Demokrat di Kabupaten Pacitan.

Saat ini, musibah bencana non alam coronavirus, belumlah reda. Sebagai wakil rakyat, Ronny Wahyono memilih mengurungkan niatnya untuk tidak sungkem sama ibundanya, Ny Purwati, di Jakarta, saat hari kemenangan nanti.

Ia patuh dengan imbauan pemerintah untuk tetap tinggal dirumah dan tidak bepergian sepanjang masa pandemi COVID-19.

“Saya dan keluarga, tidak pulang ke Jakarta. Kita berikan contoh kepada masyarakat, kalau saat ini pandemi global coronavirus belum reda. Lebih baik tinggal dirumah, dan selalu ikuti porotokoler kesehatan,” tutur Ronny, saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Jumat (15/5/2020).

Bagi Ronny, tidak bisa sungkem dipangkuan ibunda, merupakan kerugian besar baginya. Sebab tradisi itu, dinilainya sebagai simbol kepatuhan dan bakti ketulusan seorang anak kepada orang yang telah melahirkannya ke dunia. Mengasuh, merawat, dan membesarkannya, hingga ia jadi orang sukses di gedung parlemen lokal di Pacitan.

Sebagai warga negara dan wakil rakyat, Ronny harus menjadi tauladan bagi masyarakat luas. Meski, hatinya menangis pilu, tak bisa bertemu dengan ibunda tercinta.

“Masih ada cara lain, mungkin dengan fasilitas video call kita bisa sungkem sama ibu. Karena itulah, saya mengajak kepada masyarakat luas, untuk ikut bersama memutus mata rantai penyebaran coronavirus. Yaitu dengan tidak mudik, selalu memakai masker saat keluar dari rumah dan sesering mungkin cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir,”pesannya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan