Satgas Tekankan agar Keluarga Santri Temboro di Pacitan Tetap Lakukan Karantina

oleh -0 Dilihat
Juru bicara satuan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Pacitan. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Pacitanku.com, PACITANCoronavirus disease 2019 (COVID-19) di Pacitan, sedikitnya sudah menginfeksi 9 warga Pacitan. Terakhir, dua santri yang merupakan transmisi lintas daerah, klaster Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah, Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, dinyatakan positif COVID-19.

Untuk itu satuan gugus tugas (satgas) percepatan penanganan COVID-19 Pemkab Pacitan, kembali menekankan agar masyarakat jangan lengah. Sebab penularan virus SARS-CoV-2 tersebut sangat mudah dan cepat.

Meski begitu, menurut juru bicara satgas percepatan penanganan COVID-19 Pemkab Pacitan, Rachmad Dwiyanto masyarakat diimbau jangan panik.

“Yang utama kedepankan protokol kesehatan. Selalu pakai masker saat keluar rumah dan selalu jaga jarak fisik (physical distancing) saat melakukan interaksi sosial,”ujarnya, Senin (11/5/2020).

Pria yang saat ini dipercaya sebagai nahkoda di Dinas Komunikasi dan Informatika ini, menegaskan, belajar dari kasus Temboro, agar benar-benar dijadikan perhatian bagi khalayak luas. Utamanya para keluarga santri, teman maupun rekan sejawatnya.

“Kami imbau bagi semua keluarga santri Temboro, baik yang dinyatakan positif COVID-19, reaktif hasil rapid diagnostic test (RDT) ataupun yang non reaktif RDT, agar melakukan karantina mandiri minimal selama 14 hari. Kami harap jangan keluyuran keluar rumah. Tetap ikuti protokol kesehatan yang disampaikan gugus tugas,”pesan mantan Kepala Dinas Kesehatan Pacitan ini.

Gugus tugas sudah banyak memberikan warning kepada masyarakat. Kalau hal tersebut tidak dipatuhi, jangan harap COVID-19 akan bisa segera selesai di Pacitan.

“Sekali lagi yang utama, tetap kedepankan protokol kesehatan dengan memakai masker serta sesering mungkin cuci tangan pakai sabun (CTPS). Utamanya bagi kerabat dan keluarga santri, ingat jangan keluar rumah selama minimal 14 hari,”tegas Rachmad.

Selain itu, pejabat tinggi pratama ini juga mengajak agar masyarakat tidak menjauhi orangnya, namun jauhi penyakitnya.

“Jangan kucilkan mereka. Rasa tepo seliro mohon dikedepankan. Sebab bagaimanapun juga mereka adalah keluarga kita, warga masyarakat Pacitan,” pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.