Satgas Masih Lakukan Tracing Belasan Klaster Temboro di Pacitan yang Masih Misterius

oleh -0 Dilihat
Plt Kadinkes Pacitan T Hendra Purwaka. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Pacitanku.com, PACITANEpisenter Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fattah, Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, yang merupakan transmisi lintas daerah, sebaran coronavirus disease 2019 (COVID-19) tak bisa dipandang remeh.

Selain telah menginfeksi satu santri asal Dusun Dembo, Desa Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, saat ini gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Pemkab Pacitan, juga masih kehilangan lacak dalam tracing yang telah dan sedang dilakukan. Jumlahnya diperkirakan sekitar 13 orang.

Belasan warga tersebut, diduga pernah ada kontak dengan puluhan santri dan santriwati Temboro, baik yang dinyatakan non reaktif atau reaktif versi rapid diagnostic test (RDT) maupun yang sudah dinyatakan positif COVID-19 hasil uji swab belum lama ini.

Baca juga: Kasus Pertama Klaster Temboro, Total Pasien Positif COVID-19 di Pacitan Jadi 7 Orang

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, Trihariadi Hendra Purwaka membenarkan, memang masih ada 13 warga Pacitan asal klaster Temboro, yang saat ini tengah dalam pencarian tim gugus tugas.

“Tim tracing masih kesulitan menelusuri keberadaan mereka. Namun gugus tugas berpraduga mereka merupakan kerabat atau orang tua santri dan santriwati yang pernah bertandang ke Ponpes Al-Fatah Temboro, sebelum wabah COVID-19 ini menggelinding,”ujar dokter yang pernah mengenyam bangku kuliah di Amerika Serikat ini, Ahad (10/5/2020).

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak Pacitan ini, jumlah keseluruhan dari klaster Temboro tercatat dikisaran 56 warga. Ditambah 28 warga yang diduga kuat orang tua dari para santri tersebut.

“Dari sebanyak 56 warga asal episenter Temboro tersebut, 43 orang diantaranya telah dilakukan RDT. Sebanyak 13 orang masih misterius. Sementara yang reaktif hasil RDT sebanyak 9 orang dan satu diantaranya dinyatakan COVID-19 conform setelah melalui uji swab,”papar dokter yang karib disapa Hendra ini.

Terkait masih adanya belasan klaster Temboro yang sampai detik ini masih misterius itu, Hendra meminta agar masyarakat tidak panik. Yang utama tetap waspada dan kedepankan protokol kesehatan.

“Selalu pakai masker saat keluar rumah, dan jaga jarak fisik (physical distancing) saat melakukan komunikasi dengan orang lain. Serta jangan lupa sesering mungkin cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir. Kemudian ketika habis bepergian, secepatnya tanggalkan pakaian lantas ganti dengan pakaian bersih,”pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.