Jika Masyarakat tak Disiplin, Pasien Corona di Pacitan Masih Bisa Bertambah

oleh -0 Dilihat
Rachmad Dwiyanto jubir percepatan penanganan COVID-19 di Pacitan. (Foto: Yuniardi Sutondo/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Kemungkinan pertambahan pasien positif coronavirus disease 2019 (COVID-19) di Pacitan, sangat besar. Sebab kehadiran episenter Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah, Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, yang merupakan transmisi lintas daerah, cukup membawa dampak penularan di Kabupaten Pacitan.

Terbukti, hasil swab sudah menunjukkan satu santri asal Dusun Dembo, Desa Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, positif terinfeksi COVID-19. Pasien tersebut menjadi pasien nomor 07 positif di Pacitan.

Menurut keterangan juru bicara satuan gugus tugas (satgas) percepatan penanganan COVID-19 Pemkab Pacitan Rachmad Dwiyanto, masyarakat harus lebih waspada dan disiplin, salah satunya dengan selalu mengedepankan protokol kesehatan.

“Pakailah masker, saat keluar rumah dan selalu jaga jarak fisik (physical distancing) saat melakukan interaksi sosial. Lain itu, sesegera mungkin melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) setelah menyentuh sesuatu diluar. Begitupun dengan pakaian, segera dicuci dan ganti pakaian bersih, ketika habis bepergian,”ujarnya, Sabtu (9/5/2020).

Dikatakan Rachmad, saat ini gugus tugas dengan seluruh elemen yang ada, terus melakukan pemantauan. Utamanya para santri Temboro, yang dikabarkan masih ada yang berkeliaran. Termasuk orang tua santri, yang masih melaksanakan salat tarawih di musala.

“Ini harus diperhatikan, agar penularan COVID-19 bisa diminimalisir,” pesannya.

Rachmat khawatir, kalau masyarakat tidak disiplin, kemungkinan pertambahan pasien positif COVID-19 akan semakin cepat.

Apalagi, imbuh Rachmad, pada klaster Temboro ini jumlah yang di tracing dan rapid diagnostic test (RDT) cukup banyak.

“Kita tunggu hasil swab, nanti. Semoga tidak ada penambahan,”harap mantan Kepala Dinas Kesehatan Pacitan ini.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan