Satgas Siapkan Tiga Pemodelan Penanganan COVID-19 di Pacitan

oleh -0 Dilihat
Bupati Pacitan saat mengecek posko satgas COVID-19 Pacitan, belum lama ini. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)

Selain penanggulangan masalah kesehatan, juga ekonomi serta jaring pengaman sosial.

Pacitanku.com, PACITAN – Juru bicara satuan gugus tugas (satgas) percepatan penanganan coronavirus disease 2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan, Rachmad Dwiyanto, kembali mengajak masyarakat untuk tidak panik saat menghadapi wabah COVID-19 ini.

Rachmad menegaskan, satgas percepatan penanganan COVID-19 Pacitan sudah mempersiapkan beragam pemodelan, agar masyarakat bisa hidup tenang sekalipun dibawah ancaman COVID-19. Selain penanggulangan masalah kesehatan, juga ekonomi serta jaring pengaman sosial.

“Jangan panik soal anggaran. Pemkab Pacitan sudah mempersiapkan refoccusing anggaran yang dinilai cukup untuk menghadapi musibah bencana non alam tersebut,”ujarnya, Selasa (5/5/2020).

Pada tahap kedua ini, lanjut Rachmad, gugus tugas sudah melakukan refoccusing ataupun realokasi anggaran sebesar Rp 25,7 miliar guna percepatan penanganan COVID-19.

Di sektor kesehatan, diantaranya telah diterapkan penanganan dengan metode promotif, preventif, kuratif dan recovery.

 “Jadi masyarakat jangan panik kalau negara tidak akan mampu menghadapi musibah ini. Pemerintah sudah sedia payung sebelum hujan. Anggaran tersebut kita siapkan sampai 29 Mei nanti. Kalaupun masih harus berlanjut, gugus tugas juga telah menyiapkan refoccusing berkelanjutan,” jelasnya.

Kemudian dari sisi dampak ekonomi, gugus tugas, juga telah menyiapkan beragam pemodelan. Seperti pembebasan pajak hotel, rumah makan atau restoran.

Kemudian pembebasan angsuran kredit selama masa pandemi bagi UMKM, tukang ojek, supir, buruh pabrik, pedagang kecil, dan sektor informal lainnya. Penanggulangan dampak sosial, gugus tugas juga telah mempersiapkan jaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak COVID-19.

Bukan hanya warga miskin, namun semua warga masyarakat, termasuk ASN golongan rendah dan para tenaga honorer, akan mendapatkan bantuan sembako. Sedangkan warga kurang mampu di pelosok desa, pemerintah juga telah menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT).

“Di awal ini kita sudah siapkan refoccusing sampai masa pandemi 29 Mei nanti. Namun kita juga sudah antisipasi jauh sampai akhir Agustus atau bahkan sampai akhir Desember nanti. Karena itu, gugus tugas telah memproyeksikan anggaran hingga Rp100 miliar lebih untuk refoccusing penanganan COVID-19 tersebut,” beber mantan Kepala Dinas Kesehatan Pacitan ini.

Karena itu, gugus tugas sangat mengharap sumbangsih masyarakat. Utamanya pengawasan penyaluran bantuan atau pendataan yang masih tercecer.

“Bagi masyarakat yang berhak menerima, namun belum terdaftar agar mendatangi Ketua RT ataupun RW masing-masing. Nanti mereka yang akan menindaklanjuti ke pemerintah di atasnya hingga sampai ke gugus tugas,” jelasnya.

Rachmad kembali menegaskan, agar masyarakat tetap tenang dan jangan panik dengan informasi sumir, kalau anggaran daerah tak mampu untuk menanggulangi dampak COVID-19 ini.

“Gugus tugas laksanakan instruksi Presiden Jokowi, agar penanganan COVID-19 di semua sektor bisa tuntas dan masyarakat bisa hidup tenang,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pacitan ini.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan