Derita TKI yang Pulang Kampung: tak Ada Bus, Harus Keluar Biaya Jutaan Rupiah

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi tenaga kerja.

Pacitanku.com, PACITAN- Semenjak pemerintah RI, menetapkan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) utamanya di sejumlah kota besar di Pemprov DKI ataupun Surabaya, tak sedikit para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang hendak pulang kampung, harus merogoh kocek lebih dalam lagi.

Persoalan tersebut seperti yang dialami Herman, salah seorang TKI asal Kabupaten Madiun, yang harus banyak mengeluarkan rupiah, hanya untuk sekedar pulang kampung.

Seperti dituturkan Udin, yang masih kerabat dekat sudara Herman. Menurut Udin, untuk bisa kembali pulang kampung dari Jakarta menuju daerah asalnya di Jawa Timur, Herman mengaku harus membayar carter mobil hingga jutaan rupiah.

“Sebab di Jakarta sudah tidak ada bus yang ngompreng ke Jawa, gara-gara ada kebijakan PSBB,” ujar Udin, yang sering bertemu wartawan di Pacitan, Selasa (28/4).

Menurut Udin, untuk bisa naik mobil carter, saudaranya itu harus membayar Rp 4 juta per orang, jurusan Jakarta-Madiun. Setiap satu kendaraan hanya bisa terisi tiga orang bersama supir. “Kalau lewat tol, harus menambah biaya Rp 700 ribu per orang,” tuturnya.

Mungkin, bagi para TKI asal Pacitan, juga akan mengalami nasib serupa. Atau mungkin jauh lebih mahal, mengingat jarak tempuh ke Pacitan lebih jauh dan melalui medan sedikit sulit ketimbang ke Madiun.

“Kalau tidak memakai mobil carter, tidak akan bisa pulang. Sebab hanya dengan solusi itu mereka bisa pulang kampung,” jelasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan