Tracing Berkelanjutan akan Dilakukan Terhadap Pasien Positif COVID-19 Klaster Sukolilo

oleh -0 Dilihat
Rachmad Dwiyanto jubir percepatan penanganan COVID-19 di Pacitan. (Foto: Yuniardi Sutondo/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Juru bicara satuan gugus tugas (satgas) percepatan penanganan coronavirus disease 2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan, Rachmad Dwiyanto menegaskan jajarannya masih akan melakukan tracing berkelanjutan terhadap sejumlah nama yang diduga pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif COVID-19 kedua.

Sebab menurut informasi yang diterima, sebelum dinyatakan positif COVID-19, pasien tersebut sering melakukan interaksi dengan banyak pihak.

“Sikap pasien tersebut memang tidak bisa dipersalahkan. Sebab dari hasil rapid diagnostic test (RDT) awal menyatakan non reaktif. Namun ternyata statusnya orang tanpa gejala (OTG). Yang disayangkan, selama ini pasien tersebut diduga tidak melakukan karantina mandiri dan sering melakukan interaksi sosial dengan banyak pihak. Ini yang akan kita tracing berkelanjutan,” jelasnya, Senin (27/4/2020).

Baca juga: OTG Naik Status, Bupati Pacitan Umumkan Kasus Positif COVID-19 Jadi 2 Orang

Rachmad menegaskan, selain melakukan tracing, tim surveilans dimungkinkan juga akan melakukan RDT terhadap siapa-siapa yang diduga pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif COVID-19 kedua tersebut.

“Begitupun dengan puluhan santri episenter Temboro, juga akan dilakukan RDT maupun swab. Kita masih menunggu kedatangan RDT yang telah dipesan gugus tugas sebanyak 800 pcs,” tuturnya.

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat di Pacitan, Achmad Sunhaji, juga mendesak agar secepatnya tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19, melakukan penelusuran terhadap sejumlah pihak yang diduga pernah kontak langsung dengan pasien positif COVID-19, klaster Sukolilo, Surabaya tersebut.

Sebab informasi yang ia dengar, sebelum dinyatakan positif COVID-19 hasil swab, pasien tersebut seiring berinteraksi dengan banyak orang. Termasuk membeli takjil di kawasan Kelurahan Ploso.

“Kami imbau agar tim gugus tugas segera melakukan penelusuran dan melakukan RDT serta uji swab bagi pihak-pihak yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif COVID-19 kedua tersebut. Jujur saat ini masyarakat sudah sangat resah,” tuturnya.

Selain itu, Sunhaji juga berharap agar sejumlah santri dan santriwati dari Pondok Pesantren Al-Fattah Temboro, agar sesegera mungkin dilakukan karantina. Adapun soal tempat, ia menyerahkan sepenuhnya kepada gugus tugas untuk menyikapinya.

“Kami juga mempertimbangkan aspek psikologis mereka. Sebab mayoritas mereka masih usia belasan tahun. Sehingga tumbuh kembang anak juga harus diperhatikan,”pintanya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.