Gugus Tugas akan Lakukan RDT dan Uji Swab untuk Puluhan Santri Temboro

oleh -0 Dilihat
Juru Bicara Satgas COVID-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Pacitanku.com, PACITAN – Satuan gugus tugas (satgas) percepatan penanganan coronavirus disease 2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan memastikan bakal melakukan uji swab terhadap puluhan santri dan santriwati asal Pacitan yang baru datang dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fattah Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan.

Menurut juru bicara satgas percepatan penanganan COVID-19 Pemkab Pacitan, Rachmad Dwiyanto, ada sekitar 20 santriwan dan santriwati beserta keluarganya, sehingga total ada sekita 60 orang yang akan diambil jaringan mukosa dari hidung dan tenggorokan, guna dilakukan rapid diagnotic test (RDT) sekaligus uji swab oleh gugus tugas bidang kesehatan. “Kemungkinan pekan depan mereka akan kita RDT dan uji swab,” ujar Rachmad, Ahad (26/4).

Baca juga: Gugus Tugas: Puluhan Santri Temboro Masuk ke Pacitan

Karena keterbatasan alat RDT, gugus tugas telah melakukan pengadaan sebanyak 800 unit RDT. Rachmad mengakui, awalnya alat deteksi dini, COVID-19 tersebut, hanya bisa didatangkan dari China. Sebab Kementrian Kesehatan belum memberikan rekomendasi untuk pengadaan RDT, produk lokal.

“Namun seiring tingginya permintaan, Kemenkes akhirnya menggeluarkan rekomendasi untuk RDT besutan dalam negeri. Sehingga kita bisa mengadakan 800 unit, yang diperkirakan sampai pada Rabu pekan depan,” jelasnya.

Karena mendesaknya situasi, gugus tugas tetap akan memulai RDT terhadap episenter baru Temboro, secara bertahap. “Sebab saat ini, RDT kita sangat terbatas. Karena itu, sambil menunggu kedatangan RDT baru, sisa yang ada saat ini akan kita pergunakan secara bertahap,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan di Pacitanku.com,  saat ini satuan tugas kembali disibukan dengan temuan baru yaitu kepulangan puluhan santri asal Pondok Pesantren Al Fattah, Kecamatan Karas, Temboro, Kabupaten Magetan yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Pacitan. Bahkan, jumlah terbanyak ada di wilayah Kecamatan Pacitan.

“Mereka tersebar di 20 desa dan lima kelurahan di wilayah Kecamatan Pacitan. Namun jumlah mayoritas ada di kawasan kota,” ujar Rachmad, Ahad (26/4).

Perlu diketahui, belum lama ini Ponpes Al Fattah, Temboro masuk dalam kluster baru episenter penyebaran COVID-19. Itu diketahui setelah kepulangan sebanyak 40 santri ke negara asalnya di Malaysia. Setelah dilakukan uji swab, oleh Kementrian Kesehatan, Malaysia, ternyata ke 40 santri yang mondok di Ponpes Al Fattah, Temboro tersebut masuk dalam kluster positif COVID-19.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.