Tiga Bulan Terakhir, DBD di Pacitan Sudah Renggut Lima Korban Jiwa

oleh -1 Dilihat
Seorang relawan DBD melakukan pengecekan ember. (Foto: Dok Dinkes Jatim)

Pacitanku.com, PACITAN – Pemkab Pacitan diharapakan jangan lengah terhadap serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang dalam triwulan terakhir ini sudah banyak memakan korban jiwa.

Diperoleh informasi, sejak awal tahun hingga memasuki bulan suci Ramadhan ini, sedikitnya sudah ada lima warga masyarakat Pacitan, meninggal dunia akibat terserang DBD. Mereka tersebar di beberapa kecamatan di Pacitan.

Baca juga: DBD Masih Mengancam, Relawan Pacitan Lakukan Fogging

Kasus pertama DBD ada di Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan, yang menewaskan seorang anak berusia 7 tahun. Kemudian kasus serupa juga terjadi di Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan. Dan satu warga Kecamatan Pacitan, meninggal dunia akibat DBD setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di sebuah klinik swasta yang ada di Pacitan.

Kasus DBD juga menyasar hingga di Desa Gondosari, Kecamatan Punung, yang juga menewaskan satu penderitanya. Hal tersebut masih masif berlangsung sampai di Kecamatan Tulakan, hingga merenggut satu korban jiwa.

Baca juga: Tanggulangi DBD, Pemkab Pacitan Berencana Lakukan Pengadaan Alat Pemisah Darah

Dan terakhir, Rabu (22/4) kemarin, seorang siswi di sebuah SMPN di Sudimoro, dikabarkan meninggal dunia akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, Trihariadi Hendra Purwaka mengatakan, pihaknya terus melakukan surveilans atas kasus DBD, yang saat ini masih mengganas.

“Kita bukan hanya melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), namun juga melakukan surveilans di semua puskesmas,” kata Trihadi Hendra Purwaka, Kamis (23/4/2020).

Diakui pria yang akrab disapa Hendra ini, saat ini gugus tugas memang masih konsen dengan penanganan coronavirus. Meski begitu, kasus penyakit lainnya tak lantas diabaikan.

“Kita juga atensi sekali dengan kasus penyakit lainnya, termasuk DBD,” tandasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editorr: Dwi Purnawan