Satu Santri Temboro Asal Tegalombo Dalam Pengawasan di Pos Perbatasan

oleh -0 Dilihat
Juru Bicara Satgas COVID-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Pacitanku.com, PACITAN – Tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Pemkab Pacitan, hari ini lebih mengintensifkan penjagaan di pos perbatasan, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo.

Hal tersebut seiring kabar, adanya santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatah Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, yang dipulangkan ke Pacitan. Santri tersebut dikabarkan beralamat di Kecamatan Tegalombo.

Juru bicara percepatan penanganan coronavirus disease 2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan, Rachmad Dwiyanto, mengatakan, beberapa waktu lalu, sebanyak 40 santri Temboro, dipulangkan ke negara asalnya di Malaysia.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan klaster baru paparan COVID-19 yang disebut klaster Ponpes Temboro Magetan.

Sebutan itu muncuat setelah sekitar 40 santri asal Malaysia dinyatakan positif COVID-19. Setelah dilakukan uji swab, ternyata ke 40 santri tersebut positif COVID-19.

“Karena itu, saat ini semua santri di Temboro, termasuk yang dari Pacitan dipulangkan,” kata Rachmad, Kamis (23/4).

Rachmad mengatakan, diperkirakan santri dari Temboro tersebut hendak melintas di perbatasan Desa Gemaharjo sekira pukul 11.00 WIB.

“Saat ini semua petugas jaga sudah disiapkan di pos perbatasan, baik Puskesmas maupun tim lainnya,” tegasnya.

Setelah pengumuman klaster Temboro tersebut, dikabarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan juga melakukan rapid test terhadap 201 santri. Dari 201 santri itu, 20 santri hasilnya dinyatakan reaktif COVID-19 hasil rapid test.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editorr: Dwi Purnawan