Dampak COVID-19, Ribuan Pelaku Ekonomi di Pacitan Sekarat

oleh -0 Dilihat
Jubir Satgas COVID-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Pacitanku.com, PACITAN– Ribuan pelaku ekonomi di Kabupaten Pacitan, ikut kelimpungan terimbas wabah COVID-19. Bukan hanya pelaku UMKM, namun para pedagang kecil, nelayan, buruh harian, nyaris sekarat terhempas badai COVID-19.

Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Pemkab Pacitan, Rachmad Dwiyanto mengatakan, menurut pendataan satuan tugas percepatan penanganan COVID-19, sedikitnya ada 6.630 pelaku UMKM di Pacitan mengalami penurunan omset lumayan besar.

Selain itu, pekerja yang kehilangan sumber penghasilan, gegara pemutusan hubungan kerja (PHK) mencapai 1.042 orang. Pedagang di objek wisata, yang harus berhenti berjualan karena pemberlakuan lockdown di daerah tujuan wisata (DTW) mencapai 1.277 orang.

“Mereka nyaris kehilangan omset. Sebab lokasi berjualannya, di kawasan wisata. Sementara saat ini semua DTW lockdown lokal,” jelas mantan Kepala Dinas Kesehatan Pacitan ini.

Pemerintah juga harus memikirkan nasib buruh tani musiman, yang saat ini tak bisa bekerja. Jumlahnya ada sekitar 6.925 orang. Belum lagi para pekerja dibidang transportasi, seperti sopir, kenek, tukang ojek dan sebagainya yang jumlahnya mencapai 1.245 orang.

“Buruh harian ada 750 orang, nelayan ada 1.781 orang, pembudiaya ikan ada 67 orang. Mereka semua harus bisa makan. Untuk itu, gugus tugas telah menyiapkan berbagai pemodelan, agar kebutuhan dasar mereka bisa terpenuhi,” harapnya.

Guna pelaksanaan jaring pengaman sosial, akibat dampak COVID-19, gugus tugas hendak menggelar operasi pasar dengan melibatkan Perum Bulog. Diantaranya disediakan 4,3 ton beras. Kemudian pemkab juga akan menggelar pasar murah, dengan menyiapkan sebanyak 2.400 paket.

“Kegiatan itu akan dilaksanakan di 12 desa yang tersebar di 12 kecamatan,” tandasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan