Ada Desakan Agar Anggota Gugus Tugas COVID-19 Pacitan Lakukan RDT, ini Kata Plt Kadinkes Pacitan

oleh -0 Dilihat
Plt Kadinkes Pacitan Trihariadi Hendra Purwaka. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Para Terduga Pernah Kontak dengan Pasien Positif COVID-19

Pacitanku.com, PACITAN –  Desakan untuk dilakukan rapid diagnotic test (RDT) terhadap jajaran satuan tugas percepatan penanganan coronavirus disease 2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan, kembali mengemuka. Sebab mereka dikabarkan pernah melakukan interaksi dengan pasien positif COVID-19, sebelum dilakukan isolasi di RSUD dr Darsono Pacitan.

Tak hanya itu, beredar kabar salah seorang wartawan, konon dikabarkan juga pernah melakukan wawancara dengan pasien tersebut sebelum ditetapkannya sebagai pasien positif COVID-19 tersebut.

Menyikapi persoalan tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan, Trihariadi Hendra Purwaka mengatakan gugus tugas telah melaksanakan tracing terhadap para terduga yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif COVID-19, sebelum menjalani masa isolasi di RSUD dr Darsono. Termasuk salah seorang wartawan juga masuk dalam daftar pelacakan gugus tugas.

“Alhamdulillah dari rapid diagnostic test (RDT), hasilnya non reaktif semua. Padahal beberapa dari mereka itu nampak dalam dokumentasi, sempat bisik-bisik sangat dekat dengan pasien COVID-19 conform. Mungkin saat itu, tidak ada droplet yang mengenai mereka,” ujar pria yang akrab disapa Hendra ini, Senin (20/4/2020).

Hendra mengakui, dari hasil tracing yang pernah dilaksanakan, ada delapan momen yang pernah didatangi mantan pasien dalam pengawasan (PDP) ke empat tersebut, yang saat ini berstatus sebagai pasien COVID-19  conform atau positif COVID-19.

Yaitu mulai dari rapat dengan sejumlah pejabat, menghadiri resepsi pernikahan, datang ke sebuah sekolah, wawancara dengan salah seorang wartawan, dan juga ada yang kendurian.

“Dari kesemuanya itu, tak satupun yang reaktif COVID-19  hasil RDT. Semuanya non reaktif. Termasuk sejumlah pejabat yang pernah bersama dalam satu ruangan untuk menggelar rapat,” bebernya.

Hendra juga mengimbau masyarakat tidak panik. Jangankan orang lain yang mungkin tidak begitu dekat melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19  tersebut. Anak dari pasien positif COVID-19  tersebut, dari hasil RDT dan swab, dinyatakan negatif COVID-19. Termasuk PDP ke-5 yang merupakan orang paling dekat dengan pasien positif COVID-19 , juga dua kali di swab hasilnya negatif.

Akan tetapi, apabila masyarakat mendesak, Hendra akan berupaya melakukan tracing ulang dan RDT.

“Yang terpenting tetap kedepankan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan cara cuci tangan pakai sabun (CTPS) di air mengalir. Lain itu, tetap stay at home (tinggal di rumah), jangan pergi kalau tidak ada kepentingan mendesak. Dan selalu menggunakan masker, disaat keluar rumah. Jangan lupa jaga jarak fisik (physical distancing) saat berkomunikasi dengan orang lain, serta hindari berkerumun (social distancing),”jelasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan