Evaluasi Wisma Atlet Sebagai Lokasi Karantina ODP, Ririn Usulkan Layanan On Call

oleh -0 Dilihat
SIDAK. Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan Ririn Subianti saat sidak ke wisma atlet beberapa waktu lalu. (Foto: Putro Primanto/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan Ririn Subianti mengusulkan pelayanan on call sebagai salah salah satu bentuk evaluasi dari keberadaan wisma atlet di Pacitan sebagai lokasi karantina Orang Dalam Pemantauan (ODP) coronavirus disease 2019 (COVID-19).

Hal itu disampaikan Ririn usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di wisma atlet Pacitan yang terletak di Jaten, Kelurahan Sidoharjo, kecamatan Pacitan.

“Saya kemarin, Kamis (16/4/2020) sidak ke wisma atlet, saya mengevaluasi keberadaan posko karantina di wisma atlet ini, ada banyak petugas piket namun tidak ada yang dikarantina,”kata Ririn, Jumat (17/4/2020).

Menurut Ririn, hal itu menjadi pertanyaan masyarakat, apa yang menjadi penyebab dari kurang efektifnya wisma atlet untuk karantina ODP tersebut.

“Ternyata setelah saya lihat per kamar sudah dilengkapi tempat tidur, kamar mandi, dan fasilitas penunjang lain, sejak tanggal 6 April dibuka hanya 1 ODP yang mengkarantina dan itu pun tidak sampai selesai, karena memilih untuk karantina mandiri di rumah dengan mengisi surat penyataan sanggup karantina dengan tertib,”tandas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ini.

Kondisi tersebut, kata Ririn, harus segera dilakukan evaluasi. Agar keberadaan posko yang sementara kosong ini tidak terkesan sekedar formalitas. Dan salah satu usulan yang ia sampaikan adalah pelayanan on call.

“Ini yang harus dievaluasi, selama tidak ada ODP yang dikarantina, harapan saya lebih baik on call saja. Terutama untuk petugas medis dan paramedis. Daripada disini menganggur, di sisi lain meninggalkan tugas rutin dinasnya,”pungkas Ririn.

Salah satu petugas piket, Oon mengiyakan apa yang disampaikan oleh Ririn terkait efektivitas wisma atlet sebagai lokasi karantina.

“Betul apa yang disampaikan bu Ririn, saya tentu sepakat, padahal daripada disini, di kantor lebih banyak pekerjaan yang dapat dilakukan,”tandasnya.

Oon mengatakan usulan on call itu memudahkan dan memaksimalkan tenaga medis di Pacitan.

“Apabila dengan on call dengan tetap adanya jadwal 24 jam itu akan memaksimalkan kinerja tenaga medis,”jelasnya.

Selain itu, Oon juga berharap di posko tersebut disediakan rapid test kit (RTK) agar memudahkan para petugas piket setempat.

“Kemudian di posko tentu selain APD kami berharap juga disediakan rapid test sehingga dapat meminimalisir dampak terpaparnya tenaga medis apabila benar ada pasien yang dikarantina dan positif COVID-19,”jelasnya.

Sebagai informasi, sejak tanggal 6 April 2020 lalu, gedung wisma atlet Pacitan tersebut digunakan sebagai lokasi karantina pasien ODP COVID-19.

Namun dalam perjalanannya, baru 1 pasien yang menginap di wisma atlet tersebut. Sementara, hingga Kamis (16/4/2020) kemarin jumlah ODP di Pacitan tembus angka 500.

Pewarta: Putro Primanto
Editor: Dwi Purnawan