Rupiah Menguat, Harga Emas Dunia Melambung

oleh -1 Dilihat
Salah satu toko emas di Pacitan. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Pacitanku.com, PACITAN –  Ditengah wabah coronavirus disease 2019 (COVID-19), harga emas dunia terus mengalami fluktuatif. Sekalipun kurs rupiah terhadap dollar Amerika terus menguat, namun harga emas dunia tetap bertengger di level puncak.

Hal tersebut seperti disampaikan Edwin Baskoro, salah seorang pengusaha toko emas terbesar di Pacitan, Kamis (16/4/2020).

Edwin yang merupakan putra kandung dari pengusaha toko emas legendaris di Pacitan, Muhammad Handoyo Saputro, mengatakan, saat ini harga emas dunia kembali terkerek hingga mencapai 1.710 per troy ons.

Namun kurs rupiah semakin menguat. Dari semula Rp 16.300 per US Dollar (USD), saat ini menguat menjadi Rp 15.600 per USD.

Sementara dibalik naik turunnya harga emas dunia, harga emas lokal bentuk perhiasan masih terbilang stabil. Hanya daya beli masyarakat, cenderung menurun.

“Saat ini banyak masyarakat yang menjual perhiasannya. Sebab harga memang masih relatif stabil,” kata Edwin.

Untuk animo pembelian, lanjut Edwin, jauh menurun hingga 80 persen lebih. Karena itu, untuk emas murni (24 karat), saat ini tidak dijual. Sebab pabrik pun sudah tak lagi memproduksi perhiasan berbahan emas 24 karat.

“Kalau kita estimasi harga bisa tembus Rp 700-800 gram. Karena itu, kita tidak menjual. Sebab daya beli masyarakat untuk berinvestasi emas jauh menurun,” jelasnya.

Lebih lanjut pengusaha keturunan Tionghoa yang sekarang ini memeluk agama Islam tersebut mengatakan, untuk harga emas perhiasan kadar 22 karat masih stabil dikisaran Rp 635 ribu per gram. “Sedangkan emas muda seharga Rp 370 ribu per gram,” pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan